Kasus Bertambah Lagi, Bisa Jadi Tarakan PSBB Lagi

- Senin, 26 Oktober 2020 | 10:34 WIB

TARAKAN – Tidak menutup kemungkinan Tarakan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait Covid-19, bila kasus terkonfirmasi tidak dapat dikendalikan.

Apalagi dalam lima hari belakangan ini, penambahan kasus positif cukup signifikan. Sehingga pasien berstatus positif yang masih dirawat hingga Sabtu (24/10) sebanyak 58 orang. Dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, saat sosialisasi adaptasi kebiasaan baru medio Juni lalu, sudah diantisipasi Tarakan kembali melakukan PSBB bila terjadi peningkatan kasus yang tidak dapat dikendalikan.

“Ke arah PSBB bisa saja. Tidak menutup kemungkinan kalau kasusnya tidak bisa dikendalikan. Tidak bisa terkendali artinya terjadi penularan di masyarakat yang tidak diketahui dari mana sumbernya. Tapi saat ini kita melihat penularan ini berdasarkan transmisi lokal karena ada pelaku perjalanan,” katanya.

Sebenarnya pencegahan kasus ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah melalui gugus tugas. Melainkan semua unsur masyarakat ikut berperan. Termasuk pelaku perjalanan, sama-sama mematuhi protokol kesehatan.

Selama second wave alias gelombang kedua, penambahan kasus terkonfirmasi didominasi pelaku perjalanan dan kontak erat dari pelaku perjalanan. “Itu bukan peraturan daerah saja, tapi nasional. Bahwa setiap pelaku perjalanan yang bawa hasil rapid test, harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan minimalisir kontak. Atau swab mandiri, kalau hasilnya negatif maka bisa langsung beraktivitas,” katanya.

Tidak adanya screening kesehatan yang dilakukan seperti awal pandemi, tidak menjadi patokan penyebab bertambahnya kasus positif. Melainkan mematuhi protokol kesehatan, sehingga kemungkinan tertular sangat kecil. “Maka kita harus saling menjaga, jaga diri, keluarga dan orang lain. Di luar masih banyak yang melanggar, tidak mematuhi protokol kesehatan. Kalau mematuhi protokol kesehatan, maka kemungkinan tertular sangat kecil,” lanjutnya.

Meski pengawasan tidak seketat gelombang pertama, namun screening di bandara dan pelabuhan masih dilakukan oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan. “Kalau dulu kita lakukan screening dua lapis, tapi sekarang dari tenaga kami ada yang harus melakukan isolasi mandiri, menunggu hasil pemeriksaan. Jadi untuk saat ini belum ada pelayanan screening lapis kedua,” tuturnya.

Sabtu (24/10), bertambah lagi kasus terkonfirmasi sebanyak lima orang, yang merupakan transmisi lokal dari kontak erat dan kasus suspek. Yakni kasus ke-321 pria berinisial YS (64), warga RT 03, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Kasus ke-322, ES (56), warga RT 03, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Kasus ke-323, M (39), warga RT 04, Kelurahan Gunung Lingkas, Tarakan Timur. Kasus ke-324, HDS (49), warga RT 12, Kelurahan Kampung Satu/Skip, Tarakan Tengah. Serta kasus ke-235, MM (55), warga RT 16, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat.

“Tambahan kasus ke-321 dan 322 merupakan kontak erat dari kasus ke-288. Kasus ke-323 kontak erat dari kasus ke-291, 324 kontak erat dengan kasus ke-285 yang merupakan kasus suspek, dan ke-325 kasus suspek yang dirawat di RSUD Tarakan adalah pelaku perjalanan,” bebernya.

Sebaliknya, terdapat tambahan delapan pasien sembuh dari Covid-19. Yakni kasus ke-264, UM (42), warga RT 05, Kelurahan Selumit, Tarakan Tengah. Kasus ke-265, MM (29), warga RT 10, Kelurahan Mamburungan, Tarakan Timur. Kasus ke-266, RR (31) warga RT 15, Kelurahan Gunung Lingkas, Tarakan Timur. Kasus ke-268, EPR (35), warga RT 14, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Kasus ke-270, DS (27) warga RT 14, Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah. Kasus ke-272, EH (28) warga RT 29, Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah. Serta kasus ke-273, RI (3), warga RT 25, Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah. “Alhamdulillah terdapat delapan pasien yang sembuh. Sehingga pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 58 orang,” jelasnya. (*/one/iwk/ash)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X