TANJUNG SELOR – Libur panjang di akhir Oktober 2020 berpotensi menambah klaster baru. Hal itu disampaikan dalam rakor Pemkab Bulungan bersama Kemendagri, Kemenko-PMK, Kemenko Polhukam dan Kemenhub yang digelar secara virtual, Kamis (23/10).
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono menyampaikan, libur panjang bulan ini dimulai 29 Oktober. Karena bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemudian dilanjutkan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober. “Nah, libur panjang ini berpotensi menimbulkan munculnya klaster baru Covid-19,” kata Agus.
Apalagi saat ini ada kecenderungan masyarakat melakukan perjalanan seperti pulang kampung atau ke tempat wisata. “Jadi, kepala daerah saya minta agar melakukan antisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 serta meningkatkan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.
Dalam hal ini masyarakat juga diimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan. “Pelayanan kesehatan juga harus dipersiapkan,” bebernya.
Selanjutnya, kepala daerah juga harus melibatkan TNI/Polri dalam mengedukasi masyarakat di tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan dan kuliner serta moda transportasi umum. “Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama menjaga kewaspadaan dan tidak lengah selama liburan sebagai antisipasi terjadinya peningkatan kasus setelah libur panjang,” pesannya.
Protokol kesehatan ketat juga harus diterapkan dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan diimbau agar kegiatan di dalam masjid dibatasi kapasitas maksimal 50 persen.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan, akan melakukan pemeriksaan secara acak (random check) untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan operator moda transportasi. “Para operator moda transportasi memiliki peran penting memfasilitasi pergerakan orang antar tempat atau wilayah,” ungkapnya.
Hal serupa juga ditekankan kepada pengusaha restoran, hotel serta tempat wisata di daerah. Bila para pelaku usaha tersebut tidak taat, dikhawatirkan akan timbul kasus penularan Covid-19.
Menyikapi hal itu, Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, libur panjang di masa pendemi seperti sekarang ini akan menjadi perhatian khusus. Apalagi selama libur panjang berpotensi terjadi kerumunan orang dalam jumlah banyak. Khususnya di tempat wisata. “Objek wisata kita atensi,” bebernya.
Sejauh ini diakuinya tidak ada larangan bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke tempat objek wisata. Karena yang terpenting di tengah pandemi ini protokol kesehatan itu wajib ditaati. “Tetapi pengawasan tetap akan dilakukan, termasuk kendaraan yang masuk ke Bulungan. Akan diperketat,” bebernya.
Di Bulungan, sambung Sudjati, tidak begitu banyak objek wisata. Meski demikian sesuai arahan kementerian hal itu akan tetap diantisipasi. Khususnya objek wisata pantai di daerah Tanjung Palas Timur. “Kalau kami dari pemerintah mengimbau agar libur panjang kali ini tetap di rumah. Karena akan lebih aman,” ungkapnya.
Terpisah, General Manager (GM) Perum Damri Cabang Tanjung Selor, Tri Wijono Djati menegaskan bahwa pihaknya masih memberlakukan rapid test bagi pelaku perjalanan yang menggunakan bus Damri. “Iya, masih berlaku. Kalau ada penumpang yang tidak memiliki surat keterangan rapid test non reaktif tidak akan kami layani,” bebernya.
Jika tidak ada surat keterangan rapid test reaktif minimal surat keterangan sehat dari puskesmas. Tetapi lebih baik jiga ada surat keterangan rapid test. “Kami mengantisipasi adanya klaster baru. Jadi, setiap penumpang wajib mengantongi surat keterangan rapid test non reaktif,” ungkapnya.
Selain itu, penumpang Damri juga wajib menerapkan protokol kesehatan sepeti menggunakan masker dan menjaga jarak. “Armada juga rutin kami semprot menggunakan disinfektan sebelum dan sesudah beroperasi,” jelasnya. (*/jai/eza)