Rapid Test Massal, Enam ASN Reaktif

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 13:16 WIB
DETEKSI COVID-19: Sebanyak 234 ASN di lingkungan Pemkab Bulungan menjalani rapid test massal dan enam orang dinyatakan reaktif./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
DETEKSI COVID-19: Sebanyak 234 ASN di lingkungan Pemkab Bulungan menjalani rapid test massal dan enam orang dinyatakan reaktif./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan menggelar tes cepat atau rapid test massal bagi aparatur sipil negara (ASN), Jumat (23/10). Total ada 234 ASN yang menjalani rapid test dan enam orang di antaranya reaktif.

Bupati Bulungan, H. Sudjati menyampaikan, rapid test massal ini sebagai deteksi dini penyebaran virus sindrom pernapasan akut berat 2  (SARS-CoV-2) di perkantoran. Khususnya di kantor Sekretariat Pemkab Bulungan. “Iya, rapid test massal ini sebagai upaya deteksi dini dan mencegah munculnya klaster baru,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara, kemarin.

Apalagi sebelumnya sudah ada ASN yang dinyatakan terkonfirmasi positif, sehingga tingkat kewaspadaan harus lebih ditingkatkan. “Total ada 234 ASN yang di rapid test hari ini (kemarin, Red),” ungkapnya.

Dirincikan, 234 ASN terdiri dari 133 ASN Sekretariat Kabupaten (Setkab) Bulungan dan beberapa OPD, seperti Bappeda-Litbang Bulungan sebanyak 27 ASN, Diskominfo Bulungan 22 ASN dan BPKAD 55 ASN. “Jumlah ASN yang di rapid test belum semua, karena sebelumnya sebagian sudah di rapid test, bahkan sudah ada yang di swab, karena kontak erat dengan pasien positif,” ujarnya.

Dengan dilakukan rapid test massal ini diharapkan menjaring ASN yang reaktif dan tidak. Jika ditemukan ada yang reaktif rapid test dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan akan langsung menindaklanjuti. “Jangan takut dengan hasil rapid test, karena belum tentu hasil rapid test reaktif, hasil swab akan positif,” bebernya.

Bahkan beberapa kasus ada yang sebelumnya dinyatakan reaktif rapid test setelah diswab test hasilnya negatif. Biasnya, kalau ada penyakit bawaan hasil rapid test bisa reaktif. “Jadi, hasil rapid test bukan indikator untuk memastikan yang bersangkutan positif Covid-19,” bebernya.

Dalam hal ini ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar sadar dan disiplin protokol kesehatan. Sebab, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat risiko penularan dari orang ke orang akan semakin kecil. “Saya juga berharap kasus Covid-19 di Bulungan ini tidak bertambah lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Bulungan, H. Imam Sujono menjelaskan, rapid test massal ini sebagai upaya mitigasi penyebaran virus. Khususnya di lingkungan Pemkab Bulungan. “Tadi dari ratusan ASN yang rapid test ada enam orang yang reaktif,” ungkapnya.

Enam orang ini rencananya akan langsung swab test di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor untuk memastikan apakah yang bersangkutan terkonfirmasi positif atau tidak. “ASN yang rapid test memang tidak semua, karena sebagian sudah ada yang menjalani rapid test. Khususnya yang sempat kontak erat dengan pasien positif,” ujarnya.

Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta kembali mengumumkan penambahan dua kasus baru terkonfirmasi positif. Kedua pasien berinisial VN (3) dan FR (41). “Pasien VN ini terkonfirmasi melalui kontak erat. Sedangkan FR transmisi lokal,” bebernya.

Selain tambahan positif, pihaknya juga telah menerima laporan tambahan 12 kasus sembuh. Dengan begitu maka secara akumulatif pasien konfirmasi positif di Bulungan sebanyak 45 kasus. “Iya, mudahan saja tidak ada penambahan lagi, karena masih ada swab yang belum keluar hasilnya,” bebernya. (*/jai/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X