WRSNG Alat Deteksi Gempa Bumi dan Tsunami Dipasang di Kaltara

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 13:11 WIB
BMKG UNTUK RADAR KALTARA
BMKG UNTUK RADAR KALTARA

Warning Receiver Syistem New Generation (WRSNG) menjadi sebuah alat dengan terobosan baru dalam mendeteksi adanya potensi gempa bumi dan tsunami. Alat itu sudah dimiliki sebagian besar di negara Asia Pasifik. Tak terkecuali di Indonesia, bahkan tiga alat ditempatkan di Kalimantan Utara (Kaltara).

RACHMAD RHOMADHANI

ALAT itu saat ini sudah ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Demikian dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi mengawali penjelasannya kepada awak media Radar Kaltara, (22/10).

Bahkan, ia menyebutkan di provinsi termuda di Indonesia ini pun tidak hanya satu ataupun dua unit alat. Akan tetapi, ada tiga wilayah di provinsi ini yang masing-masing memiliki alat tersebut. Artinya, ada tiga alat WRSNG. “Tiga wilayah Kabupaten Bulungan, Nunukan dan Kota Tarakan,” sebutnya.

Dijelaskannya juga, mengenai fungsi dari alat WRSNG yang sebelumnya telah dilakukan comisioning test. Yang mana, alat itu nantinya yang akan menampilkan suatu informasi gempa secara terkini. Termasuk, informasi di dalamnya soal warning adahya tsunami yang selama ini memang cukup sulit untuk terdeteksi. Khususnya di wilayah provinsi termuda ini.

“Informasi yang ditampilkan di dalam layar itu sudah resmi. Artinya, tidak menunggu publis dari BMKG. Melainkan, BPBD sudah mengetahui apa langkah yang bakal diambil pasca adanya informasi yang lebih dulu didapatkan,” ujarnya yang saat itu tengah duduk sedikit santai di ruang kerjanya.

Lalu pertanyaannya yaitu mengapa ditempatkan di BPBD? Sulam sapaan akrabnya menjelaskan bahwa BPBD merupakan salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Untuk di Kabupaten Bulungan ditempatkan di BPBD tingkat provinsi. Sehingga informasi yang jauh lebih cepat diperoleh, maka BPBD pun dapat menyampaikan ke masyarakat lebih cepat.

“Data informasi yang ada di WRSNG ini boleh dipublis oleh BPBD. Tujuannya, memang untuk mempercepat dalam mengambil tindakan ataupun evakuasi nantinya. Tidak menunggu data informasi dari kami seperti kondisi sejauh ini. Alat itu membuat efisienlah,” bebernya.

Tak hanya itu, lanjutnya, adanya alat itu pun ibarat menjadi sebuah golden time. Maksudnya yaitu waktu di mana seharusnya dalam mengambil sebuah keputusan saat adanya musibah bencana alam. Pasalnya, dalam WRSNG itu akan dijelaskan di layar mengenai peringatan pertama dan rekomendasi yang akan dilakukan.

“Bahkan, untuk waktu evakuasi pun ada dalam penjelasannya. Sehingga tidak sampai terjadi korban baru saat evakuasi. Yaitu petugas yang berniat mengevakuasi justru menjadi korban lantaran tak mengetahui waktu tepat dalam mengambil sebuah tindakan,” ujarnya.

Apakah alat itu sudah pernah dilakukan simulasi, Sulam mengatakan bahwa beberapa pekan yang lalu simulasi sudah dilakukan. Bahkan, prosesnya dengan melibatkan seluruh negara Asia Pasifik. Dan dalam simulasi dengan adanya sebuah gempa yang cukup besar guna menguji alat WRSNG itu sendiri.

“Dari simulasi itu alat WRSNG bekerja dengan baik. Yaitu dengan adanya suara sirine yang berbunyi. Oleh karenanya, alat itu pun bisa sampai di wilayah ini, jika tidak berhasil, maka tidak mungkin ada di sini,” ucapnya.

Ditambahkannya juga, untuk teknisi atau sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikan alat WRSNG sudah ada dan diberikan sebuah pelatihan terlebih dahulu. Sehingg alat itu pun dapat dioperasikan dengan baik. “Petugas dari BMKG setiap dua pekan sekali pun ke sana,” ujarnya. (***/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X