Ribuan Data Penerima BST di Kaltara "Lenyap"

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 11:11 WIB

TANJUNG SELOR – Bantuan Sosial Tunai (BST) program Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang ditujukan bagi warga terdampak pandemi Covid–19 terus berlanjut. Program itu pun sudah memasuki tahap ketujuh penyaluran di tiga wilayah provinsi termuda di Indonesia (Kalimantan Utara).

Ketiga daerah itu meliputi Kabupaten Bulungan, Malinau dan Tana Tidung (wilayah yang ditangani secara langsung oleh Kantor Pos Cabang Tanjung Selor). Berdasarkan data keluarga penerima manfaat (KPM) di tahap ketujuh ini, jika dibandingkan pada tahap pertama lalu mengalami perubahan. Terjadi penurunan alokasi KPM yang cukup signifikan. Dari tahap pertama secara total di tiga wilayah terseubut sekitar 12. 900 KPM. Sedangkan, di tahap ketujuh ini yang menerima dan disalurkan hanya 7.656 KPM. Artinya, penurunanya nyaris sebanyak 5.244 KPM.

Saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya, Kepala Kantor Pos Cabang Tanjung Selor, Faqih Rudi Marjatmo menjelaskan, perubahan data yang cukup signifikan itu disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ini mengacu pada data KPM BST tahap pertama saat itu belum sepenuhnya terverifikasi. Oleh karenanya, penerima BST jumlahnya memang ‘meledak’. Yaitu sampai pada angka di atas 10 ribu warga yang dinyatakan terdampak.

“Tapi, seiring perjalanan waktu penerima itu memang sewajarnya mengalami penurunan. Ditambah adanya kebijakan pemerintah bahwa KPM yang telah mendapat bantuan lainnya. Maka, ke depan tidak akan dapat BST lagi seperti pada tahap sebelumnya,” jelasnya, (21/10).

Lanjutnya, data KPM pada tahap sebelumnya ini memang dari hasil pemeriksaan banyak yang tumpang tindih. Untuk itu, setiap tahapan dicermati dan terus mengalami penurunan. Pasalnya, data KPM yang masuk di pusat sebelumnya dan ternyata ganda dan lain sebagainya langsung dihapus atau dikeluarkan.

“Tapi, mengenai kewenangan penghapusan data KPM itu ada pada pusat. Kami di Kantor Pos Cabang Tanjung Selor hanya bertugas sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) hanya sebagai penyalurnya,” ujar pria yang ramah dan murah senyum ini.

Di sisi lain, untuk faktor lainnya mengapa penerima BST ini mengalami penurunan, karena pasca adanya audit dari BPK ataupun pihak terkait lainnya yang memiliki kewenangan menemui sejumlah kejanggalan. Misalnya, penerima BST ternyata merupakan orang yang mampu. Atau justru penerimanya sudah meninggal dunia, pindah alamat dan lainnya. Sehingga data itu tidak masuk ke dalam kategori penerima BST.

“Faktor-faktor itulah yang menjadi penyebab mengapa alokasi BST di tahap ketujuh ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Termasuk, pada faktor tambahan lainnya yakni letak geografis. Sehingga memang data itu harus dikeluarkan lantaran dianggap tak sebanding antara pengeluaran dan besaran bantuan yang disalurkan,” tuturnya.

Ditambahkannya juga, mengenai proses penyaluran BST tahap ketujuh ini yang dipusatkan di Kantor Pos Cabang Tanjung Selor, Jalan Kolonel Soetadji dan beberapa cabang lain di Tanjung Palas, Karang Agung dan Bunyu, akan berlangsung selama empat hari, yaitu Senin-Kamis. Selanjutnya, akan dijadwalkan secara komunitas di kecamatan lain dengan berkoordinasi kepada aparat terkait.

“Tapi, perlu diketahui bahwa di luar dari hari utama penyaluran BST dan jadwal komunitas. Penerima BST sebenarnya bisa mengambil sendiri di Kantor Pos terdekat. Misal, pada saat kami turun memang tak sempat berada di lokasinya,” ucapnya.

Pihaknya menjelaskan mengenai target penyaluran BST kepada KPM, sesuai dengan tahapan di Kemensos RI bahwa selama 30 hari kalender. Hanya, memang di lapangan tak ditampik bahwa tak semua dapat berlaku demikian. Perlu adanya penambahan waktu secara khusus. Apalagi, memang waktu penyaluran sudah di pertengahan hari kalender.

“Tapi, kami berusaha semaksimal mungkin di lapangan. Intinya data KPM yang ada saat ini akan segera kami salurkan,” ujarnya.

Sementara, salah seorang penerima BST yang awak media temui di Kantor Pos Cabang Tanjung Selor mengatakan, dirinya sangat bersyukur adanya bantuan dari pemerintah pusat ini. Menurutnya, bantuan itu sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya yang memang terdampak selama pandemi Covid-19 ini.

“Saya bersyukur sekali. Adanya bantuan uang tunai ini bisa menjadi tambahan untuk hidup sehari-hari,” ungkap pria yang enggan namanya dikorankan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X