TANJUNG SELOR - Satu lagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bulungan dinyatakan meninggal dunia. Pasien berinisial J (50) meninggal di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor, Selasa (20/10).
Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta menyampaikan, hingga kemarin total ada enam pasien positif meninggal dunia. Umumnya, pasien meninggal di RSD, karena sejak awal memang dirawat di RSD dan ada penyakit bawaan. “Jadi, enam orang ini meninggal karena memang ada penyakit bawaan,” kata Heriyadi kepada Radar Kaltara, Rabu (21/10).
Untuk pasien J awal masuk RSD 11 Oktober dan konfirmasi positif 12 Oktober berdasarkan hasil uji swab. "Pasien terkonfirmasi melalui transmisi lokal," ujarnya.
Pasien, sambung Heriyadi, dirawat di RSD selama kurang lebih sepekan hingga akhinya menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 15.00 WITA. "Sejak awal masuk RSD pasien memang sudah ada gejala berat, sesak nafas," bebernya.
Kabar duka ini sekaligus menambah daftar panjang pasien Covid-19 meninggal dunia. "Kasus baru terkonfirmasi positif juga bertambah," ujarnya.
Data terakhir ada 54 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, tersebar di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Tanjung Selor, Tanjung Palas, Tanjung Palas Utara, dan Peso. "Kasus terbanyak masih di Tanjung Selor. 34 kasus," bebernya.
Bahkan kemarin pihaknya kembali menerima 10 tambahan kasus sembuh dan ada delapan tambahan kasus baru terkonfirmasi positif. "Dua pasien kontak erat, satu pasien saya tahu, karena saya belum terima datanya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono menambahkan, kasus baru terkonfirmasi positif masih ada dimungkinkan bertambah, karena masih ada sekitar 50 swab yang belum keluar hasil uji. “50 swab ini di Tarakan, untuk di Surabaya sudah tidak ada lagi. Rata-rata swab yang belum keluar adalah swab kontak erat,” bebernya.
Menyoal apakah masih ada pasien yang menjalani perawatan di RSD, Imam mengatakan, data terakhir masih ada 10 orang yang menjalani perawatan dan selebihnya di karantina. “10 pasien ini memang ada gejala, mangkanya dirawat di RSD,” pungkasnya. (*/jai/eza)