Alocasia Kaltara Terbang hingga ke Thailand

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 10:38 WIB
PRIMADONA: Petugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan menujukkan tanaman hias alocasia yang sudah mendapatkan sertifikat kesehatan sebagai persyaratan pengiriman ke luar Tarakan./JANURIANSYAH/RADAR TARAKAN
PRIMADONA: Petugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan menujukkan tanaman hias alocasia yang sudah mendapatkan sertifikat kesehatan sebagai persyaratan pengiriman ke luar Tarakan./JANURIANSYAH/RADAR TARAKAN

 TARAKAN - Selama pandemi alocasia asal Kalimantan menjadi tanaman hias yang diminati oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah sertifikat kesehatan yang keluar setiap harinya di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Akhmad Alfaraby mengatakan, dalam sehari setidaknya ada sekitar 300 sertifikat kesehatan yang dikeluarkan untuk tanaman hias alocasia. Tujuan pengirimannya seluruh Indonesia.

“Jadi sebelum dikirim ke pemesannya, tanaman hias alocasia ini harus terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan, untuk memastikan bahwa tanaman yang dikirim tersebut tidak ada hama atau penyakitnya. Setelah dipastikan aman baru kita keluarkan sertifikat kesehatan yang memang menjadi persyaratan untuk pengirimannya,” tuturnya, Rabu (21/10).

Adapun pengiriman tanaman hias alocasia ataupun tanaman hias lainnya tidak diperbolehkan bersamaan dengan media tanah. Dikhawatirkan tanah bisa menjadi tempat hama dan penyakit. “Jadi awal-awal memang banyak yang tidak paham bahwa ketika mengirim tanaman tidak boleh dengan tanahnya, karena di dalam tanah ini dikhawatirkan akan ada hama dan penyakit, sehingga kami menyosialisasikan untuk mengirim tanaman tersebut hanya menggunakan tisu basah yang sudah ditutupi di akarnya agar tanaman tersebut tetap hidup selama perjalanan pengiriman,” bebernya.

Adapun tanaman hias alocasia yang dilakukan pemeriksaan kesehatan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan berasal dari Tanjung Selor. Merupakan tanaman yang dijumpai di hutan.

“Jadi alocasia ini memang tanaman hias asli di Kalimantan, selama pandemi tanaman hias ini menjadi tren baru yang menghiasi pekarangan rumah ataupun ruang tamu,” ungkapnya.

Salah satu penjual alocasia, Sem Fadillah mengatakan, setiap harinya dirinya mengirimkan 300 hingga 400 batang tanaman hias alocasia. Sebelum dikirim dirinya harus mengurus surat kesehatan tanaman tersebut di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan.

“Hari ini ada 400 batang yang dikirim, pernah juga sampai 1.000 batang dalam sehari, kami menjualnya secara online melalui salah satu platform penjualan online, sehingga yang memesan selain dari seluruh wilayah di Indonesia ada juga dari negara lain seperti yang kami terima saat ini ada pemesanan dari Thailand, tapi mengurus persyaratannya,” bebernya.

Adapun tanaman hias alocasia yang dirinya jual terdiri dari dua jenis yakni alocasia dragon scale dan alocasia silver. Tumbuhan tersebut didapatkan di hutan di daerah Tanjung Selor. “Kalau alocasia dragon scale harganya sekitar Rp 40 ribu, sementara untuk alocasia silver-nya harga cukup mahal yakni Rp 80 ribu, harganya juga akan naik lagi bila jumlah daunnya semakin banyak dan warnanya sudah jadi mengkilat warna silver,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, untuk mendapatkan tanaman tersebut tidak mudah, karena harus memasuki hutan di daerah Tanjung Selor dan memanjat tebing tinggi, sehingga ketika musim hujan stok untuk tanaman tersebut sangat jarang.

“Kalau hujan gini yang biasa nyari tidak berani masuk hutan, karena lokasinya yang berada di sekitaran tebing, otomatis untuk stok pastinya tidak banyak,” pungkasnya. (jnr/lim)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X