“Bulan itu memiliki gravitasi, saat terjadi gravitasi bulan besar membuat permukaan air laut menjadi tinggi,” jelasnya, kemarin (18/10).
Pada saat terjadi pasang, bumi berada di antara matahari dan bulan sehingga membuat bulan menjadi tidak terlihat. Berdasarkan informasi yang diterima BMKG dari Pushidrosal, menjelaskan bahwa tinggi pasang air laut pada Sabtu (17/10) mencapai 3,5 meter sedang tepat di hari Minggu (18/10) mencapai 3,5 meter.
Pasang surut air laut normal terjadi di kawasan pesisir yang dalam satu hari memiliki 2 kali puncak surut air laut. Hanya dalam satu bulan, tinggi maksimum pasang surut air laut berbeda. Sehingga khusus di Tarakan ini, tinggi pasang air laut 3,5 meter masuk kategori tinggi, namun dalam bulan sebelumnya pernah diterima laporan tinggi pasang air laut mencapai 3,6 meter.
“Sekarang kenapa kok jadi bisa meluap? Itu juga jadi pertanyaan saya, apakah karena akumulasi gelombang? Tapi suspek saya pasang yang tinggi ditambah gelombang, itulah penyebabnya,” pungkasnya. (jnr/shy/lim)