Tim Iraw Ajak Kaum Muda Selalu Kritis

- Sabtu, 17 Oktober 2020 | 09:56 WIB
MEMAPARKAN: Tim Iraw melakukan pemaparan kepada mahasiswa dalam kegiatan konferensi studi lokal orasi ilmiah, kemarin (16/10)./AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN
MEMAPARKAN: Tim Iraw melakukan pemaparan kepada mahasiswa dalam kegiatan konferensi studi lokal orasi ilmiah, kemarin (16/10)./AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

TARAKAN - Pada Jumat (16/10) sekira pukul 10.00 WITA, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia bersama organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung menggelar konferensi studi lokal orasi ilmiah dengan tema membangun Kalimantan Utara melalui generasi muda.

Tim Iraw yang diwakili Ketua Media Center Iraw, Ali Sadat menyampaikan bahwa pentingnya menjaga kekritisan kaum milenial dalam mengontrol kinerja pemerintah.

Ia menyebutkan, bahwa sejauh ini peranan pemuda sangat dibutuhkan agar demokrasi tetap berjalan. Menurutnya, pemuda memiliki semangat besar dan energik dalam membawa menangani persoalan. Sehingga diharapkan, kaum milenial dapat berperan aktif dalam pembangunan daerah.

“Kami sempat menyampaikan beberapa pesan terhadap esensi pemuda. Karena kegiatan ini dilaksanakan mahasiswa, jadi kami menjelaskan rekam jejak pemuda dalam beberapa peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia. Karena, saat ini peran pemuda sangat diperlukan tidak saja untuk menjaga berjalannya demokrasi, namun juga dalam pembangunan daerah. Sehingga kita patut mengapresiasi peran pemuda dalam setiap perjuangan,” ujarnya, kemarin (16/10).

Selain itu, dalam menghargai peran pemuda, oleh karenanya Iraw merangkul sosok muda untuk menjadi partner dalam melanjutkan pemerintahan di Kaltara. Dengan hadirnya sosok pemuda dalam memimpin Kaltara, diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan gebrakan besar dalam pembangunan di Kaltara.

“Karena mengapresiasi peran pemuda dalam pembangunan, oleh karena itu Iraw menggandeng sosok milenial untuk dapat melakukan gebrakan besar dalam pembangunan. Selain itu, sosok milenial juga diharapkan memberikan ide-ide kritis dalam pengambilan kebijakan,” tuturnya.

Ia menyampaikan, sehingga saat ini para pemuda tetap kritis dalam melihat pelbagai permasalahan. Meski demikian, sikap kritis tersebut tidak menimbulkan sesuatu yang tidak objektif yang berpotensi dapat merugikan orang lain.

“Tentu semua pemuda harus kritis dalam melihat kebijakan pemerintah. Tapi yang harus digarisbawahi ialah sikap kritis harus didasari pandangan objektif dan tidak keluar menimbulkan kegaduhan,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarakan, Kristianto Triwibowo menerangkan, jika konferensi tersebut didasari atas kepedulian pemuda terhadap pembangunan daerah. Sehingga hal tersebut diharapkan dapat menambah wawasan pemuda dalam mengontrol pesta demokrasi dan pembangunan.

“Konferensi studi lokal ini, kami coba mengamati, isu dan situasi lokal yang strategis dan yang sesuai dengan kemampuan kami gerakan mahasiswa untuk melakukan kontrol sosial. Kenapa konferensi studi lokal ini kami memilih membangun melalui generasi muda, karena pesta demokrasi yang ada saat ini di Kaltara, perannya tidak lepas dari generasi muda,” ujarnya.

“Maka dari itu, kami menilai rencana-rencana pembangunan untuk saat ini. Syukurnya, Cipayung ini concern tidak hanya untuk mengawal proses demokrasi saja, tapi kami juga memberikan saran dan masukan untuk pembangunan di Kaltara. Maka diharapkan daerah harus lebih aktif dalam melibatkan peran pemuda dalam pembangunan. Karena 30 tahun ke depan, orang-orang muda lah yang mengisi akan mengisi ruang-ruang produktif lainnya,” pungkasnya. (adv/*/zac/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X