SOA Penumpang di Kaltara Sudah 'Telan' Duit Sebesar Rp 217 M

- Kamis, 15 Oktober 2020 | 16:10 WIB
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dengan latar pesawat yang membawa penumpang dan barang ke pedalaman Kaltara.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dengan latar pesawat yang membawa penumpang dan barang ke pedalaman Kaltara.

TANJUNG SELOR - Sejak tahun 2015, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) penumpang untuk wilayah perbatasan provinsi termuda Indonesia ini sudah 'menelan' anggaran sebesar Rp 217 miliar.

Kepala Dishub Kaltara, Taupan Madjid mengatakan, total anggaran yang tersalurkan untuk SOA penumpang itu terdiri dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltara sejak tahun 2016-2020 dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejak tahu 2015-2020.

"Untuk dari APBD Kaltara sejak 2016-2020 itu totalnya Rp 51 miliar dengan layanan terhadap 2.192 penerbangan dan 15.208 penumpang," ujarnya kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, (15/10).

Sementara dari APBN akumulasi sejak tahun 2015-2020 dengan total Rp 166 miliar. Untuk APBN ini layanannya mencapai 12.100 penerbangan, dan 104.550 penumpang.

-

PROGRAM: Kepala Dishub Kaltara Taupan Madjid (dua dari kanan) saat menjelaskan soal program SOA pada acara Respons Kaltara di Tanjung Selor, Rabu (14/10)./HUMAS UNTUK RADAR KALTARA

Dijelaskannya, SOA penumpang ini diadakan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal mengingat kondisi geografis Kaltara cukup luas dan banyak daerah permukiman yang masih terpencil. "Masih banyak desa kita yang jauh di perbatasan masih membutuhkan sarana transportasi. Makanya Pemprov Kaltara memprogramkan SOA ini untuk memudahkan masyarakat untuk ke daerah terpencil itu," katanya.

Melalui program SOA penumpang ini pemerintah dan pemerintah daerah membantu meringankan beban masyarakat. Sebab, untuk tiket menuju ke daerah perbatasan menggunakan penerbangan reguler, seperti Krayan bisa lebih dari Rp 1 juta.

"Lewat SOA ini, masyarakat ini hanya membayar pada kisaran rata-rata Rp 300 ribu. Artinya, subsidi yang diberikan pemerintah itu cukup besar, yakni sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 800 ribu per orang," jelasnya.

Ini merupakan salah satu kepedulian Pemprov Kaltara terhadap masyarakat mengingat infrastruktur jalan dari Malinau ke Krayan itu masih dalam proses dikerjakan. Sehingga untuk tembus ke Krayan hanya melalui jalur udara.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara, Hasriyani mengatakan, untuk mengakomodir masyarakat di wilayah perbatasan dan pedalaman, pihaknya juga menyalurkan SOA Barang.

"Untuk tahun ini, progres SOA Barang itu sudah sekitar 60-70 persen. Sebarannya di 8 titik dengan total anggaran sebesar Rp 9 miliar," katanya.

Dibeberkannya, untuk dana Rp 9 miliar yang bersumber dari APBD Kaltara itu tersebar di empat titik di Malinau dengan total Rp 5 miliar dan sisanya Rp 4 miliar untuk empat titik di Nunukan. (iwk/eza)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X