PROKAL.CO,
TANA TIDUNG - Pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) Kabupaten Tana Tidung (KTT) mempertanyakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Banpres (Bantuan Presiden) yang hingga kemarin belum diberikan. Padahal bantuan tunai Rp 2,4 juta tersebut sangat diharapkan untuk memperkuat modal pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Tuti (37), salah seorang pelaku UMKM di KTT mengaku modal usahanya mulai berkurang. Karena itu ia sangat berharap banpres Rp 2,4 juta segera dicairkan.
"Saya sudah tidak sabar menunggu kapan bantuan UMKM itu keluar, apalagi sekarang barang jualan saya sudah mulai berkurang lumayan kalau bantuan itu keluar bisa menambah modal," kata Tuti yang kesehariannya merupakan pedangan kaki lima (PKL).
Hal yang sama juga dikatakan pedagang lainnya, Hunia (40). Ia menyebutkan hingga saat ini belum ada tanda-tanda jika bantuan untuk penguatan modal pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19 ini disalurkan.
“Seperti dikatakan akan ada SMS dari pusat kepada UMKM, tapi sampai saat ini belum saya terima,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Safrini Sari Kepala Seksi Pengembangan, Pembinaan dan Pengawasan Industri UMKM KTT menjelaskan, Pemkab KTT dalam hal ini Disperindagkop hanya memfasilitasi pelaku UMKM yang mengajukan banpres ke pemerintah pusat.