Pelaku Perjalanan dari Zona Merah Prioritas di-Swab

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 10:54 WIB
LAWAN COVID-19: Penjagaan di pintu masuk di Kabupaten Bulungan perlu diaktifkan untuk menekan jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
LAWAN COVID-19: Penjagaan di pintu masuk di Kabupaten Bulungan perlu diaktifkan untuk menekan jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Coronavirus disease (Covid-19) terkesan mulai melemah. Akibatnya, kasus baru terpapar virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2) di Kabupaten Bulungan terus bertambah setiap harinya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono mengatakan, sekarang ini Dinkes terus berupaya secara maksimal. “Nah, sekarang ini kami sudah bekerja dari posisi hilir-nya, seperti melakukan tracing contact (melacak kontak) dan pemantauan pelaku perjalanan,” kata Imam kepada Radar Kaltara, Selasa (13/10).

Pemantauan, sambung Imam, dilakukan kepada pelaku perjalanan dari Balikpapan, Samarinda, Makassar maupun Surabaya. Jika pelaku perjalanan tersebut ditemukan, maka yang bersangkutan akan langsung di-swab, khususnya pelaku perjalanan dari zona merah. “Sebetulnya tidak wajib swab. Tetapi pelaku perjalanan ini akan kita prioritaskan untuk di-swab,” ujarnya.

Tidak hanya pelaku perjalanan, orang yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif juga akan di-swab. Dari sisi hilir, saat ini tempat karantina khusus sudah dibuka kembali. “Semua pasien positif tanpa gejala kita masukan ke sana (karantina) supaya pemantauan lebih efektif,” bebernya.

Sebab, karantina mandiri sudah terbukti gagal. Sekarang ini harusnya dari sisi hulu yang dibendung. “Sisi hulu ini bukan di Dinkes. Jangan semua dibebankan ke kami. Karena sekarang ini kami juga sudah habis-habisan,” ungkapnya.

Sebetulnya, Dinkes sudah pernah membuat standart operational procedure (SOP) dan SOP sudah jelas bahwa setiap pelaku perjalanan yang masuk ke Bulungan wajib rapid test. Kemudian penjagaan di pintu masuk diaktifkan kembali. “Semua pintu masuk harus diaktifkan kembali,” ujarnya.

Untuk sosialisasi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, pun juga sudah dilakukan. Terkait penerapan sanksi sesuai Perbup inilah juga harus lebih dipertegas lagi. “Kuncinya di situ saja, karena dari hulu kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Jujur saja sekarang ini waktu lebih banyak terbuang untuk tracing contact, pemantauan dan karantina. Jika dari sisi hulu tidak dibendung maka akan jebol terus,” bebernya.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta kembali mengumumkan adanya penambahan enam kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. “Enam pasien ini terkonfirmasi melalui transmisi lokal dan kontak erat,” ujarnya.

Saat ini keenam pasien sudah dimasukan ke karantina untuk menjalani perawatan dan  tracing contact orang pernah kontak erat masih terus dilakukan. “Saya belum tahu secara pasti jumlahnya. Karena tracing masih dilakukan,” ujarnya. Dengan adanya tambahan ini maka secara akumulatif pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Bulungan berjumlah 53 orang.

Diketahui 6 tambahan pasien konfirmasi positif, 5 orang diantaranya diketahui merupakan personel Polres Bulungan. Personel yang telah melalui swab test diketahui riwayat perjalanan usai mengikuti Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Balikpapan.

Kapolres Bulungan AKBP Teguh Triwantoro menyampaikan, 5 personelnya yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan swab test. Saat ini personel yang dinyatakan positif telah menjalani isolasi di Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bulungan. “Anggota dinyatakan positif Covid-19. Mereka baru saja menyelesaikan Dikbangspes di SPN Balikpapan,” ucap Kapolres usai mengawal jalannya dialog antara buruh dan anggota DPRD Kaltara, Selasa (13/10).

Dijelaskkan, personel yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah menjalani isolasi sejak Minggu (11/10) lalu. Saat ini kondisi personel dinyatakan sehat dan baik-baik saja. “Semuanya sudah isolasi di Gedung Diklat (BKPSDM Bulungan). Alhamdulillah semua sehat karena termasuk OTG (orang tanpa gejala) juga,” jelasnya.

Mantan Kapolres Nunukan ini menyebutkan sebanyak 37 orang personel yang telah mengikuti Dikbangspes di SPN Balikpapan. Kemudian, saat tiba di Kaltara, 37 personel mengikuti swab test dan hasilnya 5 orang dinyatakan konfirmasi positif Covid-19.

Sedangkan personel lainnya yang dinyatakan negatif sebanyak 32 orang, namun saat ini melakukan karantina mandiri dan tidak diizinkan untuk melakukan kontak dengan siapapun. “Sejak datang, mereka itu tidak pernah melakukan aktivitasnya di luar. Karena kita minta untuk isolasi mandiri dulu dan melakukan swab test. Dan ternyata ada yang positif untuk itu, yang dinyatakan negatif melakukan karantina mandiri,” tambahnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X