Melihat Peringatan HUT Tanjung Selor dan Bulungan di Tengah Pandemi

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 15:01 WIB
UPACARA ADAT: Perahu biduk bebandung diturunkan di Sungai Kayan, Tanjung Selor yang menandai HUT ke-230 Kota Tanjung Selor dan ke-60 Kabupaten Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
UPACARA ADAT: Perahu biduk bebandung diturunkan di Sungai Kayan, Tanjung Selor yang menandai HUT ke-230 Kota Tanjung Selor dan ke-60 Kabupaten Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

Ritual adat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-230 Kota Tanjung Selor dan ke-60 Kabupaten Bulungan digelar secara sederhana, Senin (12/10). Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Tanjung Palas dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

PIJAI PASARIJA

Dalam kegiatan kali ini, Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, tahun ini HUT digelar sederhana dan di tengah wabah Covid-19. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat untuk membangun daerah ini.

Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi poin penting, walaupun digelar tidak semeriah dua tahun lalu yang mengundah raja-raja se-Nusantara dan Asia.

Semua pihak diminta untuk tetap semangat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Kabupaten Bulungan dalam momen penting ini.

“Butuh persepsi yang sama serta komitmen seluruh pemangku kepentingan Kabupaten Bulungan karena pemerintah daerah membutuhkan dukungan semua pihak untuk mampu mewujudkan hal tersebut,” ujar Sudjati kepada awak media ini kemarin.

Dengan keberagaman yang ada, baik perbedaan pandangan, pemahaman maupun pemikiran, namun semua pihak sebenarnya memiliki niat yang sama untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat Bulungan.

Sehingga, peringatan HUT Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan tahun ini menjadi momentum untuk terus menumbuhkan serta meningkatkan semangat kebersamaan dan kerukunan dalam berbagai aspek kehidupan.

Tahun ini, sambung Sudjati, peringatan HUT mengalami beberapa perubahan seiring pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir. Pejabat nomor satu di Bumi Tenguyun itu juga mengingatkan semua warga untuk menjaga diri, menjaga kesehatan, lingkungan serta selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kesempatan.     

Lanjut dikatakannya, pada saat ini juga sudah memasuki tahap pilkada.  Diharapkan masyarakat Kabupaten Bulungan dapat menjaga kerukunan, kedamaian dan bisa saling menghormati setiap individu yang memiliki hak. “Jangan sampai menghujat, tetap menjaga keharmonisan,” ujarnya.

Dalam HUT kali ini, turut digelar momen sacral, yakni penurunan biduk bebandung. Biduk bebandung sendiri memiliki arti perahu kembar. Dan, perahu biduk bebandung ini sudah turun termurun sejak jaman kesultanan Bulungan. Biasanya, perahu bidang bebandung ini berukuran besar.

Dahulu, perahu biduk bebandung ini juga kerap digunakan untuk menyambut tamu kesultanan Bulungan. "Nah, di dalam perahu itu ada makanan dan minuman yang disajikan," bebernya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Bulungan (LAB) Datu Buyung Perkasa menceritakan, dahulu Kota Tanjung Selor merupakan sebuh perkampungan yang terletak di seberang Tanjung Palas dan merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Bulungan.

“Saat itu Tanjung Selor menjadi pusat bandar dagang dengan berbagai suku. Seperti, Tidung, Bugis, Jawa, Melayu, Sumatera, Timur, Banjar, Cina dan Arab,” bebernya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X