Di Bulungan, Klaster Keluarga dan Perkantoran Mendominasi

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 09:03 WIB
WASPADA KLASTER PERKANTORAN: Mengantisipasi klaster perkantoran, seluruh ASN diminta untuk menerapkan ptotokol kesehatan dengan ketat./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
WASPADA KLASTER PERKANTORAN: Mengantisipasi klaster perkantoran, seluruh ASN diminta untuk menerapkan ptotokol kesehatan dengan ketat./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Klaster keluarga dan perkantoran mendominasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bulungan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono.

Imam mengatakan, klaster keluarga ini mulai bermunculan sejak adanya  kebijakan isolasi dan karantina mandiri. Tetapi, saat ini karantina khusus sudah diberlakukan kembali. “Karantina khusus ini diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus dari klaster keluarga,” kata Imam kepada Radar Kaltara.

Kemudian, untuk mengendalikan penyebaran dari klaster perkantoran, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bulungan. “Sampai saat ini kedua kebijakan sudah diterapkan,” ujarnya.

Untuk menekan penyebaran virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2) memang tidak bisa secara langsung. Namun, pihaknya berharap 10 hari ke depan jumlah kasus sudah dapat dikendalikan. “Iya, mudahan saja 10 hari ke depan jumlah kasus sudah bisa dikendalikan,” tegasnya.

Dengan diberlakukannya WFH, dirinya meminta kepada seluruh ASN untuk betul-betul menerapkan WFH. Bukan menjadi kesempatan untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan. Kemudian, dirinya juga melihat kegiatan di masyarakat mulai tidak terkendali. “Banyak saya lihat resepsi pernikahan. Bahkan ada juga yang menggelar pertandingan voli,” ungkapnya.

Hal itu tentu sangat berpotensi. Satu saja yang positif jumlahnya akan panen. Sehingga pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). “Penyakit ini bukan kaleng-kaleng. Sudah terbukti, tidak mengenal jabatan ataupun agama,” sebutnya.

Menyoal ketersediaan rapid test, Imam menyampaikan, untuk stok sampai kemarin diyakini masih cukup walaupun jumlahnya terbatas. “Kami juga ada mendapatkan bantuan dari provinsi. Jumlahnya saya tidak tahu secara pasti, yang jelas stok masih ada dan setiap hari kami dikasih dari provinsi,” ujarnya.

Stok rapid test yang ada sekarang ini diperuntukkan bagi ASN dan masyarakat menengah ke bawah serta mahasiswa. Jika sesuai target, pihaknya ingin gencar melakukan rapid test seperti yang dilakukan di kota besar. “Tetapi, bahannya yang tidak ada. Bagaimana kami mau gencar. Jadi, kami masih selektif kepada orang yang berpotensi,” bebernya.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta kembali mengumumkan penambahan satu kasus baru terkonfirmasi positif pasien berinisial UM (73). “Pasien UM ini terkonfirmasi melalui transmisi lokal,” ujarnya.

Jadi, selain klaster keluarga dan perkantoran. Transmisi lokal juga mendominasi di Kabupaten Bulungan. Sejak dua hari lalu penambahan terjadi melalui transmisi lokal. “Jadi, kami imbau masyarakat untuk selalu waspada,” ujarnya singkat. (*/jai/eza)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X