MALINAU – Pembangunan panggung kesenian yang disertai dengan pembangunan lanskap serta kanal di area lapangan Prosehat Pelangi Intimung Kabupaten Malinau hampir rampung. Saat ini progres pembangunan tiga paket kegiatan tersebut sudah mencapai 96 persen.
“Kegiatan di Prosehat ini ada tiga paket kegiatan, yang pertama kegiatan pembangunan panggung kesenian yang posisinya sudah 96 persen sesuai progres terakhir. Kemudian untuk lanskap juga demikian,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-Perkim) Kabupaten Malinau Dr. Tomy Labo, SE, M.Si, Rabu (30/9) di Kantor Bupati Malinau.
Untuk penyelesaian pengerjaan lanskap, kata Tomy Labo, harus menunggu panggung kesenian selesai terlebih dahulu, karena pemasangan paving block di areal belakang panggung masih terganggu oleh mobilisasi material bangunan panggung kesenian.
Kemudian untuk kanal, lanjutnya, progresnya juga pada posisi 96 persen. Sesuai kontrak, jelas dia, durasinya pengerjaannya selesai di bulan Oktober Tahun 2020, tapi pihaknya sudah ada persiapan untuk pembersihan lokasi dari material sisa-sisa kegiatan pembangunan dengan memberikan waktu 30 hari ke depan.
“Sesuai progres bulan Oktober sudah selesai. Artinya dalam bulan oktober pengerjaan sudah rampung, karena kontraknya juga Oktober jadi kita berikan durasi tambahan waktu 30 hari untuk pembersihan sisa-sisa kegiatan material yang tertumpuk dan sisa galian-galian,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada lagi landmark selain yang sudah ada, Tomy menjelaskan bahwa untuk saat ini sesuai dengan nomenklatur kegiatan memang dipasang tambahan areal jogging track di dalam lokasi. Kemudian tambahan untuk fasilitas olah raga yang tadinya di dalam jogging track, tapi pihaknya geser, supaya tidak terganggu saat orang beraktivitas jogging.
Terkait nilai total anggaran pembangunan tiga paket kegiatan yang berlokasi tepat di tengah antara kantor Bupati Malinau dan DPRD Kabupaten Malinau tersebut, disebutkan bahwa angkanya mencapai Rp 19 miliar. “Total kegiatan untuk panggung itu pagunya Rp 9 miliar, kemudian untuk kanal itu sebesar Rp 6 miliar dan lanskapnya sekitar Rp 4 miliar. Ya kurang lebih Rp 19 miliar keseluruhan tiga paket,” sebut mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Malinau ini. (ags/fly)
