Dikenal Tak Pemarah, Punya Firasat Sejak Tahun Lalu

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 08:30 WIB

Usai ditinggalkan sang ibu pada 2019 lalu, di tahun ini Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, kembali berduka karena ditinggal sang ayah, H. Abdul Latif bin Beddu. Namun, berbeda dari sang ibu yang dimakamkan di Tarakan, sang ayah justru akan dimakamkan di Parepare, Sulawesi Selatan, di tanah kelahirannya.

YEDIDAH PAKONDO

SOSOK H. Abdul Latif bin Beddu bagi Khairul, adalah pemimpin yang santai dan tidak pemarah. Selama beberapa tahun, almarhum tinggal di kediaman adik Khairul, Susanti yang berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun menjelang kepergiannya, almarhum memilih pulang ke Parepare, karena sebagian besar keluarganya di sana. Menurut Khairul, kemungkinan sang ayah berfirasat ajalnya semakin dekat.

Sekira pukul 01.00 WITA, Rabu (30/9), Khairul menerima informasi bahwa sang ayah telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau. Kejadian ini hampir sama seperti ketika ibu Khairul meninggal, Abdul juga sempat dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya sembuh dan sehat kembali. “Tapi tadi pagi ketika saya melakukan aktivitas seperti biasa, keluarga bolak-balik menelepon saya dan memberi kabar bahwa ayah saya sudah meninggal pada pukul 09.00 WITA di Parepare,” tutur Khairul.

Semasa hidupnya, Abdul menderita penyakit kencing manis dan hipertensi, bahkan melalui tes pemeriksaan di RSUD Tarakan, almarhum juga dinyatakan memiliki riwayat penyakit jantung. “Tapi Bapak saya enggak pernah dirawat terlalu lama. Memang usia almarhum sudah tua, kurang lebih dengan mama saya ya sekitar 86 tahun. Tapi tubuhnya (Bapak) saya masih cukup kuat,” ujarnya.

Selalu terbesit dalam benak Khairul, saat masih menempuh pendidikan kedokteran di Makassar. Saat itu, Abdul selalu mengajarkan sang anak agar tetap bersikap rendah hati dan tidak berlebihan. Sehingga jika ingin bersekolah, Khairul dan saudaranya harus rela hidup di tengah keterbatasan. “Kami ini orang susah, Bapak selalu mengingatkan kalau mau sekolah ya beginilah kondisi kami. Orang tua tidak bisa memberikan lebih, sehingga kami harus tetap apa adanya,” kenangnya.

Selama hidup, Abdul juga sesekali mengunjungi Khairul di Tarakan. Namun Abdul lebih banyak tinggal di Balikpapan bersama putrinya. Hal ini dikarenakan perasaan Abdul yang merasa lebih santai ketika tinggal di Balikpapan. Namun, sepeninggal ibu Khairul, Abdul kerap kali mengatakan bahwa dirinya juga tak lama menyusul. “Tapi sejak Mama meninggal, Bapak saya selalu ngomong kalau beliau juga akan meninggal,” ucapnya.

Sebelum Abdul meninggal, Khairul tak memiliki firasat apa pun. Namun, setelah menerima kabar duka dari keluarga, Khairul bersama sang istri langsung pulang dari Tarakan menuju Parepare dengan harapan dapat menyaksikan pelaksanaan pemakaman sang ayah. “Sekarang (kemarin) saya sudah mau berangkat bersama istri. Doakan perjalanan kami agar selalu baik dan diridaiAllah,” pungkasnya. (***/lim)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X