Covid-19 Jadi Topik Debat di Debat Calon Gubernur Kaltara

- Senin, 28 September 2020 | 13:49 WIB
Pjs Gubernur Kaltara - Dr. Teguh Setyabudi./IWAN KURNIAWAN/RADAR TARAKAN
Pjs Gubernur Kaltara - Dr. Teguh Setyabudi./IWAN KURNIAWAN/RADAR TARAKAN

TANJUNG SELOR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta kepada seluruh daerah yang melaksanakan pemilihan serentak tahun ini mengangkat soal pencegahan dan penanganan Covid-19 sebagai topik pada debat publik.

Hal itu ditegaskan kembali Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Teguh Setyabudi di Tanjung Selor, Minggu (27/9). “Pak Mendagri Tito menekankan pada debat publik nanti bisa diambil topik terkait bagaimana calon kepala daerah itu bisa mengamankan masalah Covid-19 ini,” kata pria yang juga menjabat kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini.

Penanganan masalah Covid-19 di sini bukan hanya dari sisi kesehatan, tapi juga termasuk dampak ekonomi dan sosial dari bencana nonalam Covid-19 tersebut. “Jadi, pasangan calon (paslon) dan masyarakat juga harus mengambil langkah cerdas, yaitu langkah-langkah yang bisa mengamankan masyarakat dan daerahnya dari Covid-19,” ujarnya kepada Radar Tarakan.

Seperti di masa kampanye yang sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020 dilaksanakan sejak 26 September hingga 5 Desember 2020, misalnya, bisa disiasati dengan lebih memaksimalkan kampanye virtual. ”Langkah dengan menggelar kampanye digital ini tentu akan lebih baik, karena tidak akan menimbulkan kerumunan massa seperti halnya kampanye sebelum-sebelumnya yang dilaksanakan pada kondisi normal,” jelasnya.

Artinya, dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, para paslon dan tim kampanyenya dapat menghindari sistem kampanye yang bersifat konvensional. Regulasi yang telah diterbitkan diharapkan dapat ditaati dan dijalankan sebagaimana mestinya.

“Insyaallah saya sebagai Pjs gubernur akan berupaya bekerja maksimal. Karena di sini saya tidak hanya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pilgub (pemilihan gubernur dan wakil gubernur), tapi juga terhadap pilbup (pemilihan bupati dan wakil bupati) di Kaltara ini,” tuturnya.

Oleh karena itu, jika tak ada aral, Teguh berencana untuk melakukan kunjungan ke kabupaten/kota yang ada di provinsi termuda Indonesia ini, khususnya ke daerah yang melaksanakan pemilihan serentak tahun ini. “Seperi Tana Tidung, Malinau, Nunukan, termasuk di Bulungan ini sendiri. Intinya, untuk menyukseskan pilkada di Kaltara ini, semua pihak harus memberikan dukungan yang maksimal, termasuk juga dari masyarakat,” pungkasnya

SALAH SATU MATERI DEBAT

Ketua KPU Kaltara, Suryanata Al Islami menilaiusulan penanganan Covid-19 menjadi materi debat merupakan masukan yang bagus. Apalagi di tengah kondisi seperti sekarang. Para calon pemimpin memang akan dihadapkan pada kondisi pandemi. “Bagaimana agar kita semua sehat dan selamat. Formulasi debat, apakah nanti melibatkan pihak-pihak akademisi, dan mengolah apa yang akan menjadi konsentrasi pemimpin di Kaltara ini. Salah satunya itu (penanganan Covid-19). Masukan akan diolah dari tim, dan KPU akan menyampaikan poin apa yang perlu dimasukkan. Apakah nanti daftar pertanyaan, atau materi globalnya itu yang akan didiskusikan dalam debat,” jelas Suryanata.

Menurutnya, protokol kesehatan diperhatikan dalam pelaksanaan debat. Antusiasme pada debat Pilgub 2015 luar biasa. Namun, pelaksanaan debat seperti sebelumnya sudah tak dapat dilakukan. “Sementara sekarang, sudah dibatasi sekali. Jadi kami mempertimbangkan juga. Apakah tetap di Kaltara, atau di luar Kaltara. Mau di dalam Kaltara maupun di luar Kaltara, orangnya dibatasi. Pengawalannya juga harus ekstra,” tukas Suryanata.

Ia menyampaikan, alasan di balik penandatanganan pakta integritas para calon kepala daerah. “Pakta integritas itu untuk pemilihan berintegritas, termasuk protokol kesehatan. Kita ingin melihat sejauh mana komitmen calon dan pendukungnya, penerapan protokol dalam setiap kegiatan. Mereka punya tanggung jawab moral. Kita berharap Kaltara bisa menjadi contoh, pemilihan yang sehat dan berintegritas. Komitmen peserta dan masyarakatnya,” tambahnya.

Meski pada prinsipnya, para calon juga mengharuskan diri bertemu dengan calon pemilih, kata dia, tetap dapat dilakukan. Namun dengan catatan protokol kesehatan.

“Bahwa di dalam pelaksanaan pemilihan, tidak dilarang bersosialisasi. Berjumpa dengan orang. Yang dibatasi adalah kerumuman. Ada batas maksimal warga yang hadir, ada jaga jarak. Enggak dilarang bertemu orang, boleh bertemu, tapi ada pembatasan. Kita perlu saling mengingatkan, menguatkan,” jelasnya lagi.

“Kami pengin semangat berkampanye calon dimulai sesuatu yang baik. Mereka orang yang terbaik, terseleksi, dengan berbagai pengalaman yang dimiliki dan merupakan tokoh teladan dan tentu patut memberi inspirasi. Ini menjadi poin penting, taat dan patuh. Kampanye ini, yang kemudian pemilihannya itu bisa meneduhkan, menyehatkan. Kalau kita saling meninggikan, saling menguatkan, akan tinggi imun kita, Kalau destruktif, menjatuhkan pihak lain, hoaks dan politisasi SARA justru menurunkan imun kita. Tebarkan optimisme, dan spirit, agar kita semua sehat. Dan melaksanakan pemilihan dengan cara-cara yang sehat,” jelasnya lebih jauh.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X