Banjir dan Longsor Masih Mengancam Kaltara

- Senin, 28 September 2020 | 13:29 WIB
FENOMENA ATMOSFER: Debit air di hulu Sungai Kayan terus dipantau guna mewaspadai terjadinya banjir. Tampak aliran sungai di Hulu Sungai Kayan, Desa Long Bia, Kecamatan Peso, Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
FENOMENA ATMOSFER: Debit air di hulu Sungai Kayan terus dipantau guna mewaspadai terjadinya banjir. Tampak aliran sungai di Hulu Sungai Kayan, Desa Long Bia, Kecamatan Peso, Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Aktivitas gelombang atmosfer masih terpantau di wilayah Indonesia. Yakni, rossby ekuatorial (fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat dan melewati wilayah Indonesia) dan madden jullian oscillation (fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia).

Fenomena atmosfer ini memberikan kontribusi pada peningkatan massa udara basah yang mendukung terbentuknya awan hujan dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini diperkuat dengan anomali hangat suhu muka laut di perairan Indonesia, terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang di pesisir barat Sumatera, Selat Karimata, sebagian Pulau Jawa, Selat Makassar dan Laut Banda. Didukung dengan kondisi atmosfer yang hangat dan lembab di sebagian besar wilayah Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi menyampaikan, berdasarkan analisis fenomena atmosfer, BMKG memprediksikan dalam periode tiga hari ke depan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah. Salah satunya di wilayah Kaltara.

“Intensitas hujan sedang hingga lebat ini akan terjadi mulai 27 sampai 29 September,” kata Sulam kepada Radar Kaltara, Minggu (27/9).

Adanya fenomena ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai petir) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. “Aktivitas di luar rumah sebaiknya dikurangi,” bebernya.

Kondisi ini, sambung Sulam, bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan dinamika atmosfer di Indonesia. “Tetapi kami akan tetap terus memantau dan melakukan update perkembangannya setiap waktu,” ujarnya.

Lanjut dikatakan, khusus untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) konsentrasi hujan dengan intensitas sedang-lebat masih cukup berpotensial di wilayah Bogor terutama pada siang dan sore hari, sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta kondisi cuaca signifikan terjadi pada tanggal 27 September pada siang dan sore hari dengan kondisi relatif menurun untuk 2 hari kedepan (28-29 September 2020). “Nah, untuk di wilayah Kaltara juga seperti itu bisa terjadi siang dan malam hari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Bulungan, Ali Fatokah menyampaikan, BPBD dalam hal ini akan selalu meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. “Pemantauan debit air di wilayah hulu Sungai Kayan sampai saat ini juga masih terus dilakukan,” bebernya.

Beberapa hari lalu debit air memang sempat naik. Namun, tidak begitu signifikan dan sudah normal kembali. Kendati demikian, tingkat kewaspadaan tetap dilakukan, apalagi sesuai informasi dari BMKG beberapa hari ke depan intensitas hujan masih cukup tinggi, sehingga ancaman bencana banjir dan tanah longsor sangat tinggi. “Personel juga stand by 24 jam,” bebernya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X