Melihat Aktivitas Warga Binaan Lapas Kelas II-A Tarakan (Bagian-1)

- Jumat, 25 September 2020 | 11:20 WIB
PRODUKTIVITAS: Dua orang warga binaan yang diawasi Pengelola Bimbingan Kemandirian Lapas Kelas II-A Tarakan,/LISAWAN/RADAR TARAKANMuhamad Fauzan Rizki tengah asyik merawat sayuran hidroponik, Kamis (24/9).
PRODUKTIVITAS: Dua orang warga binaan yang diawasi Pengelola Bimbingan Kemandirian Lapas Kelas II-A Tarakan,/LISAWAN/RADAR TARAKANMuhamad Fauzan Rizki tengah asyik merawat sayuran hidroponik, Kamis (24/9).

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Tarakan, diberdayakan dengan pengembangan keterampilan. Sebagai bekal, kelak ‘menghirup udara bebas’.

LISAWAN YOSEPH LOBO

TIDAK melulu ‘rebahan’, meratapi nasib atas waktu yang banyak dihabiskan di dalam jeruji besi. Tapi Lapas Kelas II-A Tarakan memiliki cara tersendiri dalam memberdayakan warga binaannya, yang kelak kembali ke pelukan hangat keluarga, dan berbaur dengan masyarakat luas.

Ruang geraknya saja yang terbatas. Tapi tidak menjadi alasan untuk para warga binaan tertinggal jauh melangkah. Warga binaan inipun tidak mau kalah update ilmu. Yang semula tidak tahu, menjadi tahu. Bahkan wawasan dan keterampilan yang didapatkan, melebihi kemampuan orang yang beraktivitas di ‘alam bebas’.

Seperti salah seorang warga binaan, Erni (40). Wanita yang sudah empat tahun menjadi penghuni Lapas Kelas II-A Tarakan, tepatnya di Blok Wanita Charlie ini, mengembangkan diri dengan pengetahuan seputaran tanaman hidroponik. Yang baru dimulai Agustus, bulan lalu.

Diakui wanita berhijab lagi ramah ini, awalnya dia ditempatkan di bagian membatik. Tepatnya 2019 lalu. Tapi baru-baru ini, dia dipercayakan menambah wawasan dengan merawat tanaman hidroponik, yang sedang tren dua tahun belakangan ini di Tarakan.

“Saya dulu di bagian membatik, sekarang di bagian tanaman lagi. Senang, karena bisa belajar, jadi ilmunya dapat semua,” katanya.

Sebenarnya ada sekitar 16 orang warga binaan yang di tempatkan di bagian tanam-menanam. Kebetulan gilirannya bersama seorang rekannya yang bertugas merawat tanaman hidroponik, pagi dan sore khusus hari ini.

Melakukan pengecekan nutrisi air. Istilahnya ab mix, nutrisi hidroponik yang populer di dalam budi daya sayuran hidroponik. Ab mix ini didapatkan dari campuran pupuk. “Ini airnya sekitar 60 liter. Jadi ada alat seperti pengukur suhu yang dimasukkan di dalam airnya, untuk periksa nutrisinya,” jelasnya singkat.

Sementara itu, Pengelola Bimbingan Kemandirian Lapas Kelas II-A Tarakan, Muhamad Fauzan Rizki mengatakan, program kemandirian ini untuk mengisi waktu warga binaan selama berada di dalam lapas. Sekaligus meningkatkan keterampilan, agar lebih hidup mandiri di tengah masyarakat nantinya. “Dari pelatihan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Tarakan. Jadi dengan adanya pemberdayaan ini, untuk membentuk manusia baru setelah menjalani pembinaan di dalam lapas, yang nantinya bisa percaya diri setelah bebas. Entah itu ber-wirausaha ataupun terjun ke dunia kerja,” katanya usai menemani tim Radar Tarakan berkeliling melihat aktivitas warga binaan.

Warga binaan ini juga dilengkapi dengan sertifikasi. Selain sebagai bukti telah berhasil mengikuti pelatihan, juga dapat bersaing dengan masyarakat luas secara profesional. “Sehingga mereka lebih mantap untuk kembali ke masyarakat, bisa membangun kotanya dan negara. Total warga binaan 1.013 orang, alhamdulillahyang terserap atau yang produktivitas sekitar 70 orang,” bebernya.

Selain hidroponik pakcoy alias sawi sendok, hidroponik selada, Lapas Kelas II-A Tarakan juga meningkatkan produktivitas warga binaannya dengan bercocok tanam lainnya. Ada kangkung, bayam, kacang panjang, melon, dan cabai.

“Beberapa sudah kita pasarkan secara e-commerce atau online. Yang selada ini sudah siap panen. Ini panen yang ketiga kalinya,” tutupnya. (*/bersambung/lim)

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X