Minim Kesadaran Warga, Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

- Kamis, 24 September 2020 | 11:41 WIB
TAAT ATURAN: Warga diminta buang sampah pada jam yang telah ditetapkan oleh dinas terkait./RIKO/RADAR TARAKAN
TAAT ATURAN: Warga diminta buang sampah pada jam yang telah ditetapkan oleh dinas terkait./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Sampah menjadi persoalan yang harus benar-benar ditangani serius di Kabupaten Tana Tidung (KTT). Sebab kesadaran masyarakat KTT dinilai masih rendah terhadap kebersihan lingkungan baik tempat tinggal juga jalan sekitarnya. Ketertiban mereka dalam membuang sampah pada tempatnya masih minim.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) KTT Didik Darmadi mengatakan, saat ini masih melihat banyak sampah yang berserakan di jalan padahal sudah disediakan tempat pembuang sampah. “Kebanyakan ada yang buang sampah, tapi tidak pada tempatnya. Padahal sudah ada bak sampah. Sehingga sampah berserakan dan digaruk sama binatang akhirnya berserakan di jalan. Itu yang terjadi dan terkadang banyak warga yang mengeluh karena terkadang sampai kehalaman rumah mereka juga,” kata Didik Darmadi.

DijelaskaNnya, upaya pembersihan selalu dilakukan pihaknya setiap hari, dari Senin hingga Minggu. Namun hal tersebut semakin diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah secara tertib dan sesuai tempatnya. "Tim pembersih sudah maksimal kerja di lapangan, setiap hari dilakukan pembersihan. Memang sudah menjadi tugas kami membersihkan. Tapi kami ingin masyarakat ikut melestarikan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya.

Ia mengakui, sudah ada aturan yang terus disampaikan dan diumumkan untuk membuang sampah pada waktu-waktu tertentu, sebelum petugas kebersihan datang mengambil sampah. Hal ini agar tidak terjadi penumpukan sampah pada malam hari.

"Buanglah sampah pada pagi hari, Kamis sampai dengan Sabtu pukul 06.00-8.00 Wita. Agar malam tidak berserakan dibongkar binatang dan siang hari lingkungan lebih bersih. Kita sedang menggarap perda soal sampah, dan sudah melakukan inovasi bahwa sampah langsung diambil kerumah. Dan ini yang disosialisasikan kepada masyarakat, untuk meningkatkan disiplin masyarakat terhadap waktu membuang sampah," ungkapnya.

Didik juga mengimbau, bagi pengguna kendaraan di jalan dan pejalan kaki diharapkan tidak membuang sampah bekas makanan ke jalan. Karena sering ditemukan sampah bekas makan berserakan di jalan yang berasal dari kendaraan dan pejalan kaki. “Kita harap ke depan, masyarakat kita semakin tertib dengan membuang sampah pada tempatnya dan jam yang sudah ditetapkan. Tidak ada lagi sampah yang berserakan karena digaruk sama binatang. Agar lingkungan kita bersih dan enak dipandang mata," harap Didik.

Salah satu warga Linda (35) mengatakan, banyaknya sampah yang berserakan di sekitaran rumahnya membuat lingkungan sekitaran rumah terlihat kotor, tak jarang sampah yang dibawa anjing membuat bau halaman rumah. "Kalau sudah pagi kadang banyak sampah popok anak-anak yang dibawa anjing ke pekarangan rumah saya. Padahal sekarang pihak terkait sudah memberikan imbauan untuk jadwal pembuangan sampah jam 06.00-08.00 pagi agar tidak diganggu. Kalau buang sore malam pasti diganggu anjing lagi," ungkapnya.

Ia mengakui, sejak 2017 juga dari dinas terkait sudah menertibkan iuran buang sampah untuk sebulan Rp 5 ribu. "Kalau saya bayar iuran sampah setiap bulan sebesar Rp 5 ribu. Jadi memang sudah terstruktur baik jadwal pembuangan sampah. Kembali dari kesadaran kita masing-masing untuk mejaga lingkungan sekitar kita," tukasnya. (rko/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X