Dua Kali Seminggu Layani KTT-Tarakan

- Rabu, 23 September 2020 | 10:33 WIB
MULAI RAMAI: Kendaraan antre masuk ke Kapal Feri KM Manta II  yang akan menuju Tarakan dari KTT./RIKO/RADAR TARAKAN
MULAI RAMAI: Kendaraan antre masuk ke Kapal Feri KM Manta II yang akan menuju Tarakan dari KTT./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Antusias masyarakat menggunakan Kapal Feri  KM Manta II rute KTT-Tarakan dan sebaliknya cukup baik. Karena itu, tidak menutup kemungkinan ke depan ada penambahan armada.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Didik Darmadi mengatakan, meski hanya setengah jumlah kursi yang dipenuhi penumpang, antusias masyarakat menyambut hadirnya feri di KTT cukup baik.

“Setiap berangkat kapal selalu diisi baik penumpang maupun kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkapnya.

Yang pasti, kata Didik angkutan dengan kapasitas kursi penumpang 150 tidak kelebihan muatan. “Mungkin ini baru awal, jadi belum padat betul,” ujarnya.

Jarak tempuh penyeberangan dari KTT ke Tarakan sekira 6 jam, tergantung dari kondisi cuaca. Kapal Feri KMP Manta II dari pelabuhan Juata Laut akan melayani rute KTT-Tarakan 16 trip dalam sebula atau sekitar dua kali dalam seminggu melayani pelayaran.

“Saat ini baru satu kapal, dengan kapasitas 150 orang dan 16 unit kendaraan truk dan muatan kecil. Tapi kalau semua kendaraan kecil bisa menampung 30 unit,” sebutnya.

Ia menambahkan, rencana awal pelabuhan kapal feri berada di Desa Bebatu. Karena akses jalan menuju pelabuhan tersebut belum memadai, maka dialihkan ke Desa Sebawang.

"Tidak terlalu jauh kalau mau ke pelabuhanya," jelasnya.

Sementara salah seorang warga, Andi Nizam (35) mengatakan, kapal feri yang beroperasi sejak Agustus 2020 lalu sangat membantu dan memudahkan warga membawa kendarannya.

"Ini tentu sangat membantu kami yang mana berprofesi sebagai pedagang yang selalu bepergian ke mana saja, dulu kendaraan seperti mobil tidak bisa dibawa ke Tarakan. Sekarang sudah bisa pulang pergi," kata Andi.

Andi sendiri berdomisili di Kabupaten Malinau. Ia sengaja datang ke KTT untuk memuat kendaraannya. Sebelum melayani KTT, Andi selalu bepergian ke Tarakan menggunakan kapal feri melalui pelabuhan Ancam, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Bulungan.

"Sekarang sudah tidak jauh-jauh lagi kalau mau ikut feri, cukup satu jam sudah sampai di pelabuhan feri. Tarifnya juga murah. Biasanya untuk mini bus bisa hampir jutaan kalau di pelabuhan Ancam. Tapi kalau di KTT cuma ratusan ribu tidak sampai jutaan," jelasnya.

Berbeda dengan Andi Nizam, Novi (29), warga Tideng Pale tersebut sengaja ikut Kapal Feri KMP Manta II yang belum lama beroperasi hanya ingin sekadar coba-coba.

"Saya penasaran mas, makanya saya beranikan diri untuk ikut kapal feri. Sekalian juga kan bisa bawa kendaraan nah jadi bisa di service di Tarakan," kata Novi.(*/rko/ana)

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X