24 Seniman Tampilkan 60 Perspektif Kaltara dalam Goresan Kanvas

- Rabu, 23 September 2020 | 10:22 WIB

Ada pepatah mengatakan, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi lebih indah, dengan agama hidup akan terarah. Pepatah tersebut nampaknya selaras dengan kegiatan Pameran Besar Seni Rupa Kaltara Tahun 2020 yang menampilkan berbagai sudut pandang keindahan provinsi paling bungsu Indonesia ini dalam sebuah goresan kanvas para seniman lokal Kaltara. Berikut ulasannya.

DEDI SUHENDRA, TANJUNG SELOR

Pameran Besar Seni Rupa Kaltara Tahun 2020 yang digelar mulai 21 September hingga 26 September mendatang di lobi Hotel Luminor Tanjung Selor, merupakan gelaran UPT Taman Budaya Kaltara. Merupakan pameran kali kedua setelah sebelumnya digelar kegiatan yang sama pada November 2019 bertempat di Gedung Gabungan Dinas Provinsi Kaltara. Kegiatan yang menjadi panggung untuk para perupa Kaltara ini memamerkan berbagai karya seniman lokal untuk lebih dikenal secara luas.

Kepala UPT Taman Budaya Kaltara, Eunike Suppa mengatakan, kegiatan pameran kali ini diikuti lebih banyak para seniman lokal termasuk karya yang ditampilkan. Sekitar 24 seniman dengan total 60 karya yang dipamerkan. "Ada dari Malinau, Tarakan, Malinau dan terjauh dari Sebatik," ungkapnya, Senin (21/9).

Ia menambahkan, kegiatan yang nantinya digelar secara rutin tiap tahun ini cukup memantik semangat para seniman untuk lebih meningkatkan hasil karya mereka. "Tahun ini hasil karya lebih beragam, tentunya kegiatan seperti ini menjadi panggung para seniman untuk lebih berkembang dan semakin dikenal secara luas hasil karyanya," ujarnya.

Selain seni rupa, UPT Taman Budaya Kaltara juga memiliki beberapa agenda kegiatan rutin tahunan, seperti temu puisi, temu tari hingga menampilkan permainan tradisional sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan provinsi Kaltara. "Kami berharap seluruh seni yang ada di Kaltara ini dapat berkembang. Sehingga kami memberikan wadah agar para seniman kita dapat mengembangkan kreativitas mereka," tuturnya.

Dijelaskannya lagi, meski dalam kondisi wabah Covid -19, beberapa kegiatan tetap dilakukan meski secara daring. "Bulan lalu kita ada kegiatan temu puisi, menampilkan hasil karya pujangga se-Kaltara. Namun dilakukan secara daring dan kami posting di media sosial," aku Eunike.

Untuk lebih menyemarakkan kegiatan Pameran Besar Seni Rupa Kaltara Tahun 2020, dirinya mengundang masyarakat secara umum untuk melihat pameran tersebut, namun tetap memperhatikan protokal kesehatan. “Jadi kami mengundang masyarakat secara umum, jika ingin melihat pameran karya seni rupa silahkan datang di lobi Hotel Luminor Tanjung Selor. Tetapi tetap pada kedisiplinan dengan memakai masker dan jaga jarak, serta cuci tangan," tegasnya.

Meski tidak ada kegiatan lelang lukisan, namun beberapa lukisan yang dipamerkan telah laku terjual. Jika tahun sebelumnya juga mengundang seniman kriya dan paper craft, kali ini hanya karya seni rupa. Selain itu dalam waktu dekat UPT Taman Budaya Kaltara juga akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional yang diselenggarakan secara daring.

“Acara ini nantinya kami rekam, kami kirimkan ke Kemendikbud karena bersamaan dengan acara pekan kebudayaan nasional dalam waktu dekat," tambahnya. Selain mengirimkan rekaman pameran lukisan seniman Kaltara, UPT Taman Budaya juga akan mengirimkan pementasan tari hingga pertandingan permainan tradisional.

Di sisi lain, Ery Prabowo selaku seniman Kaltara mengaku sangat senang dengan digelarnya kegiatan pameran seni rupa menjadi agenda tahunan. Yang menurutnya dari tahun ke tahun menjadi semakin baik. "Secara penyelenggaraanya lebih baik dari yang pertama digelar. Kami berharap tahun berikutnya akan tetap ada," ucapnya.

Bahkan dia berharap, ke depan bukan hanya diikuti oleh seniman lokal Kaltara saja, tetapi juga seniman dari luar Kaltara. Kegiatan pameran lukisan yang diberi tema prespektif Kaltara dalam warna ini menampilkan hasil karya dengan banyak melihat Kaltara dari berbagai sudut pandang. Baik dari segi budaya asli lokal, maupun percampuran dari masyarakat pendatang dan lain sebagainya.

"Karya yang ditampilkan selain penggambaran budaya asli, juga percampuran budaya baru, dolah secara menarik dari goresan kanvas," urainya.

Meski penghargaan hasil karya para perupa Kaltara masih dihargai sangat rendah, pihaknya tetap optimis ke depan akan terbuka wawasan masyarakat Kaltara tentang menghargai hasil karya. "Untuk daya apresiasi masyarakat kita masih rendah dibandingkan wilayah lain. Tapi pameran ini lebih pada edukasi keseniman berkelanjutan" tukas Ery.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X