Biaya Perawatan Harian Pasien Covid-19 Tembus Rp 15 Juta

- Rabu, 23 September 2020 | 10:20 WIB
FANTASTIS: Biaya pasien Covid-19 tembus Rp 9 juta hingga Rp 15 juta per hari. Di RSD dr. H. Soemarno Sosroatdmojo, Tanjung Selor masih ada lima pasien yang menjalani perawatan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
FANTASTIS: Biaya pasien Covid-19 tembus Rp 9 juta hingga Rp 15 juta per hari. Di RSD dr. H. Soemarno Sosroatdmojo, Tanjung Selor masih ada lima pasien yang menjalani perawatan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Biaya perawatan pasien Coronavirus disease (Covid-19) di Kabupaten Bulungan cukup fantastis. Satu pasien bisa mencapai Rp 9 juta sampai Rp 15 juta per hari. Direktur Utama (Dirut) RSD dr. H. Soemarno Sosroatdmojo, Tanjung Selor, Surya Tan menyampaikan, biaya minimal bagi pasien yang tidak memiliki komplikasi mencapai Rp 9 juta sampai Rp 10 juta per hari.

“Itu baru pasien yang tidak memiliki komplikasi,” kata Surya Tan kepada Radar Kaltara. Bagaimana dengan pasien yang memiliki komplikasi. Biayanya bisa mencapai Rp 13 juta sampai Rp 15 juta per hari. Kalau sampai 15 hari atau 20 hari sudah bisa digambarkan berapa biaya yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk pasien Covid-19. “Jadi, memang luar biasa sekali biaya pemerintah untuk membiayai pasien positif,” sebutnya.

Tentunya hal tersebut menjadi keprihatinan bagi semua pihak. Oleh karena itu dirinya berharap agar pasien Covid-19 di RSD bisa berkurang dan tidak bertambah. Sampai hari ini tercatat masih ada lima orang yang dirawat di RSD dan kondisinya sudah berangsur membaik.

“Jumlah yang sekarang ini masih ada kemungkinan fluktuasi. Artinya, masih ada kemungkinan bertambah. Tetapi kami berharap tidak ada penambahan lagi,” bebernya.

Lebih lanjut dikatakan, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai kemungkinan ada orang tanpa gejala. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk selalu menggunakan masker dan menjaga jarak untuk mengurangi risiko penularan dari orang ke orang. "Orang tanpa gejala ini tidak bisa diisolasi mandiri. Harus ditempatkan di tempat karantina atau isolasi khusus,” ujarnya.

Bahkan beberapa waktu lalu sempat viral video pasien terkonfirmasi Covid-19 menyampaikan akan menyebarkan virus tersebut. “Jadi, memang ada oknum yang tak bertanggung jawab. Mungkin depresi karena stres terpapar virus makanya mau melakukan hal yang sangat berbahaya tersebut,” ungkapnya.

Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pasien terkonfirmasi positif itu perlu menjalani isolasi atau karantina khusus. Dengan begitu pengawasan akan lebih mudah daripada menjalani perawatan secara mandiri.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta kembali mengumumkan satu tambahan kasus baru terkonfirmasi positif berinisial SM (31). “Pasien ini merupakan pelaku perjalanan, karena ada riwayat perjalanan dari Samarinda,” ungkapnya.

Dengan adanya penambahan ini maka secara akumulatif pasien terkonfirmasi positif di Bumi Tenguyun sebanyak 47 kasus. Jumlah ini meningkat signifikan jika dibandingkan pada gelombang pertama Covid-19. “Kita ini sudah masuk gelombang kedua, karena di awal Agustus lalu jumlah kasus sudah sempat stagnan,” pungkasnya. (*/jai/fly)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X