Bawaslu Minta Masyarakat Teliti Tanggapi Isu di Medsos

- Selasa, 22 September 2020 | 10:58 WIB
AJAK MASYARAKAT: Bawaslu KTT berharap masyarakat jangan percaya berita hoaks terkait pilkada./RIKO / RADAR TARAKAN
AJAK MASYARAKAT: Bawaslu KTT berharap masyarakat jangan percaya berita hoaks terkait pilkada./RIKO / RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Tana Tidung (Bawaslu KTT), mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atau mempercayai isu atau informasi yang menyebar di jejaring media sosial yang belum terbukti kebenarannya.

“Jangan mudah percaya segala bentuk postingan yang ada di medsos (media sosial). Medsos bisa saja dijadikan sarana saling menjatuhkan antara satu kubu ke kubu yang lain,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Tana Tidung Chaeril.

Chaeril mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Tana Tidung, terutama masyarakat yang saat ini aktif di semua medsos untuk tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang menyebar di jejaring medsos yang belum tentu terbukti kebenarannya. “Ini tahun politik,media sosial adalah media yang banyak digunakan masyarakat. Jika ada postingan yang sekiranya memicu pertengkaran atau sejenisnya, jangan mudah dipercaya karena belum tentu itu benar," kata Chaeril.

Menurutnya, masyarakat harus cerdas dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi. Medsos bisa menjadi bumerang yang mematikan jika kita tidak bijak menggunakannya. Penyebaran isu hoaks begitu merajalela terlebih di tahun politik, jangan mudah percaya jika belum terbukti kebenarannya. "Pilkada yang kita hadapi sebentar lagi, segala bentuk postingan yang ada di medsos, harus jeli diperhatikan, jangan mudah terpancing akan isi postingan. Perhatikan jangan mudah diadu domba dengan hal yang bisa memecah belah persatuan," jelasnya.

Diakuinya, ini merupakan sarana yang diminati banyak kalangan dalam menyampaikan informasi terkait kepentingan pribadi atau golongan, dengan harapan mendapatkan respons yang baik dari pengguna medsos yang lain. "Kita kan tahu, tidak sedikit medsos ini dijadikan wadah untuk menyebarkan berita palsu, menjatuhkan seseorang atau kelompok demi memuluskan dalam merebut suatu kekuasaan. Nah inilah dampak jika masyarakat percaya hal yang belum tentu kebenaranya dan kami juga akan pantau medsos yang ada," ungkapnya.

Para kontestan juga diharapkan bijak dalam menggunakan medsos, jangan ada ujaran kebencian atau provokasi yang bisa menimbulkan masalah. “Sekali lagi saya ingatkan kepada kontestan Pilkada dan juga masyarakat secara luas untuk kiranya lebih cerdas dalam menyimpulkan suatu informasi yang beredar. Jangan mudah terprovokasi sehingga kita menjadi pelaku hoaks di dalamnya,” harapnya.

Untuk diketahui, Pilkada 2020 akan dilangsungkan pada 9 Desember 2020. Diharapkan Ketua KPU KTT Hendra Wahyudi, Pilkada harus dilaksanakan dengan damai, gembira, menyenangkan bagi semua kalangan masyarakat. "Mari kita suarakan bersama bahwa pilkada adalah sesuatu yang menggembirakan. Jangan dibuat rumit dan menakutkan. Jika pun ada pelanggaran maka pihak Bawaslu yang menanganinya sehingga Pilkada tetap berjalan aman dan sukses ini yang kita harapkan," kata Hendra Wahyudi.

Tahapan demi tahapan telah dilakukan untuk memastika  Pilkada 9 Desember 2020 mendatang bisa berjalan lancar. Di tengah pandemi Covid-19 Pilkada harus benar-benar butuh perisapan yang matang. “Intinya, Pilkada 2020 harus dilangsungkan dengan kegembiraan dengan cara cerdas dalam menyaring informasi di medsos yang kita belum mengetahui kebenarannya, tidak menyebarkan isu hoaks, ikut mengawasi, dan menjadi pemilih yang rasional,” harapnya. (rko/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X