Hak Pilih Keluarga Patut Diperjuangkan

- Senin, 21 September 2020 | 10:40 WIB
AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN
AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

 

Perhelatan pesta demokrasi atau pemilihan umum tentu merupakan hal yang ditunggu-tunggu masyarakat. Pemilu menentukan masa depan masyarakat. Namun, masih ada yang apatis.

AGUS DIAN ZAKARIA

MENYIKAPI kaum apatis terhadap politik,penyelenggara pemilu dituntut mampu menggairahkan masyarakat agar tetap menggunakan hak pilihnya. Salah satu upaya tersebut dengan merangkul milenial, turun langsung untuk mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam pemilihan.

Salah seorang relawan basis rumah tangga di Tarakan, Doryanti Taebenu mengaku, dalam memaksimalkan suara dari rumah tangga tentunya ada tantangan tersendiri. Menurutnya, tidak semua keluarga di Kota Tarakan memiliki pola pikir yang sama. Setiap keluarga harus meyakini jika menggunakan hak pilih merupakan langka besar setiap keluarga untuk menentukan masa depan. 

“Kalau untuk saat ini masih koordinasi kepada orang bersangkutan untuk diadakan sosialisasi. Mungkin minggu depan baru kami adakan kegiatan. Kalau untuk rumah ke rumah sebenarnya sebagai tambahan, tapi target kami lebih mengarah kepada keluarga program keluarga harapan (PKH) itu sama yang di dana wisma dan pengajian, arisan, semua kami jangkau,” terangnya, kemarin (20/9).
Menurutnya, setiap keluarga tentunya memerlukan pengawalan dan pengarahan untuk tetap bersemangat dalam menyalurkan hak pilihnya. Menurutnya, baik buruknya kinerja pemerintah berdampak besar bagi rumah tangga di masyarakat.

“Untuk strateginya mungkin lebih ke pendekatan. Kami memberikan pemahaman kalau 1 suara itu sangat berharga. Jadi dalam program kami, kami menyosialisasikan tentang  pemahaman bagaimana menggunakan hak suara dalam menentukan nasib bersama,” terangnya.

Dory, sapaannya menceritakan, baru kali ini menjadi relawan pemilu. Meski tidak begitu banyak memahami perpolitikan, pengalaman ini dapat menjadi guru untuk lebih banyak memahami politik di Indonesia. Sehingga menurutnya seorang pemuda tentunya harus memiliki kontribusi dalam pesta demokrasi di setiap daerah.

“Ini sebenarnya pengalaman saya, kenapa saya mau menjadi relawan KPU untu pemilu, karena ini cukup memberikan banyak wawasan kepada tentang dunia politik dan  demokrasi di Indonesia,” ujarnya.

Seorang relawan basis kepemudaan, Ade Armasyah menuturkan, jika merangkul suara pemuda juga memiliki tantangan. Bahkan ia turun ke jalan, nongkrong di kafe menjangkau kaum muda. Mengingat, pemuda adalah kalangan terbanyak di kelompok masyarakat, sehingga suara pemuda cukup besar.

“Kami melakukan kunjungan ke Karang Taruna Kampung Satu dan Karang Taruna Kampung Empat. Dan insyallah malam Senin itu ada salah satu acara di Organisasi kemahasiswaan Tarakan seperti HMI, sehingga itu menjadi peluang bagi kami untuk menyosialisasikan seberapa penting partisipasi pemuda dalam menentukan arah demokrasi,” terangnya.

“Untuk meyakinkan pemuda harus berpartisipasi dalam pemilu, pertama kami harus berbaur dulu kepada mereka. Kami mendeskripsikan apa itu pemilu, karena ada saja pemuda yang menanyakan bagaimana sejarah pemilu itu sendiri. Karena hari ini kita melihat banyak anak muda yang terlihat apatis dengan politik juga memiliki pikiran kritis. Setelah itu kami mencari tahu apa penyebab menurunnya partisipasi pemuda, sehingga mereka menggunakan hak suaranya ke TPS. Paling penting itu kami berpegang pada loyalitas, maksudnya adalah pemuda yang kami datangi gemar bermain game, maka kami juga ikut bermain game dulu, berbaur dulu sama mereka. Kami harus bisa menjadi bagian dari mereka kemudian baru kami sampaikan maksud kami,” sambungnya.

Bahkan berbagai cara dilakukannya agar sosialisasi dapat tersalurkan. Beruntung sejauh ini dirinya dan rekan-rekan selalu mendapatkan kemudahan dalam menjalani tugas-tugasnya.
“Metodenya tentu turun ke lapangan mengunjungi satu per satu misalnya setiap hari Senin, kami masuk di Karang Taruna. Karena, sebagian besar ketua Karang Taruna sudah berumur. Tapi untuk pengurusnya masih muda, sehingga kami tidak langsung kepada ketuanya. Kami mengkomunikasikan dengan ketuanya dan ketua mengkoordinasi pengurusnya yang masih muda untuk bisa ditemui,” pungkasnya. (***/bersambung/lim)

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X