“Sudah 3 Hari Air Tak Mengalir”

- Sabtu, 19 September 2020 | 12:42 WIB
PERBAIKAN: Terlihat petugas PDAM sedang melakukan perbaikan pipa yang putus./IFRANSYAH RADAR TARAKAN
PERBAIKAN: Terlihat petugas PDAM sedang melakukan perbaikan pipa yang putus./IFRANSYAH RADAR TARAKAN

TARAKAN – Sejumlah rukun tetangga di Tarakan Barat mengeluhkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam tak mengalir. Bahkan, kondisi itu terjadi hingga beberapa hari.

Ricky, warga RT 04, Karang Harapan, mengatakan jika air PDAM tak mengalir sudah menjelang hari keempat. “Kami juga bertanya begitu. Kok enggak mengalir. Pikir kami mau kemarau atau apa yah. Ini juga enggak pemberitahuan kalau ada pemadaman,” sebut Ricky.

Ricky pun menyiasati kebutuhan air bersih di rumahnya dengan berhemat. “Mau enggak mau pakai air sehematnya. Beli air juga isi profil (tangki air),” jelasnya (18/9).

Akhmad, warga RT 02, Karang Harapan juga hanya berharap air hujan selama air PDAM tak mengalir. “Pakai talang air, kumpul air hujan. Berharap hujan aja. Sembari cari-cari informasi soal penyebabnya,” kata Akhmad, tadi malam. “Dari info warga katanya, ada juga yang sudah mengalir, tapi belum lancar, masih kecil airnya. Tapi di rumah saya belum,” jelasnya.

Bapak Nuri, warga Jalan Cahaya Baru, Tarakan Barat juga mengaku hal serupa. “Belum ada informasinya. Jelasnya air belum mengalir,” terangnya.

PDAM Tirta Alam pun angkat bicara soal pelayanannya yang terhenti ke sejumlah kawasan perkotaan. Direktur PDAM Tirta Alam, Iwan Setiawan menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan pisa di Jalan Aki Balak, tak jauh dari Markas Yonif Raider 613 Raja Alam.

PDAM telah melakukan perbaikan. Namun, PDAM juga mengakui bahwasanya dijalur tersebut juga ada beberapa pipa yang mengalami kebocoran yang diduga dipicu pengerjaan drainase.

“Pada saat mereka tutup tidak melaporkan kalau ada pipa yang bocor, jadinya menjadi panjang dan berlarut-larut, sehingga sampai dengan hari 3 kemarin (Kamis) kami lakukan perbaikan pipa, dan akhirnya sudah bisa normal kembali,” jelasnya.

Sedangkan dari informasi di lapangan, pipa tersebut putus diduga terkena alat berat yang sementara melakukan normalisasi drainase di kawasan itu. Iwan menyayangkan tidak adanya koordinasi dengan para pemilik utilitas di sekitar kawasan. Koordinasi bisa mengeliminasi terjadi kerusakan akibat pengerjaan proyek.

“Kalau kaya gini kan, kasihan masyarakat karena air tidak dapat mengalir sampai dengan 3 hari,” jelasnya. Menurut Iwan, selain menguras tenaga teknis di lapangan, putusnya pipa induk tersebut, juga membutuhkan biaya besar. Bahkan untuk biaya perbaikan bisa mencapai puluhan juta. Pipa jenis plan C saja, kata dia, harganya mencapai Rp 20 juta per lembar. Pipa yang rusak di kawasan itu berukuran 300 mm dan diameter 30 cm.

“Nantinya kami akan mengirimkan surat kepada kontraktor untuk meminta ganti rugi untuk perbaikan pipa, karena pihaknya tidak melakukan koordinasi sebelumnya ke pihak PDAM,” ungkapnya.

Dua bulan terakhir ini, PDAM banyak mengalami kebocoran pipa yang sebagian diakibatkan oleh adanya proyek drainase dan jargas. Tetapi, pihaknya menganggap hal itu sebagai risiko. Pembangunan sebuah daerah pastinya akan berhubungan dengan jalan dan permukiman.  

“Memang ke depannya kami mau minta ganti rugi, tetapi kami lihat dulu seperti apa permulaannya, kalau perlu nanti kami akan datangi untuk melakukan komunikasi langsung. Bukan hanya itu, bahkan untuk proyek jargas pun juga akan kami surati terkait dengan kebocoran pipa saat melakukan penggalian,” bebernya.

Iwan mengatakan, kerusakan tidak hanya menimbulkan kerugian bagi pelanggan. Namun juga menurunkan pendapatan PDAM. Belum lagi biaya operasional perbaikan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X