TARAKAN – Aplikasi e-Ticketing yang diberi nama Speed Online Kaltara yang sempat direncanakan akan launching September ini, terpaksa diundur dikarenakan masih harus ada perbaikan sistem dari aplikasi tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Pengembang Aplikasi Speed Online Kaltara, Rury A Sururie, tiga hari lalu dirinya sudah berkomunikasi dengan timnya yang mengembangkan aplikasi tersebut. Dari laporan yang dirinya terima, perlu waktu lagi untuk menyempurnakan aplikasi tersebut.
“Jadi ada beberapa tim yang mengerjakan aplikasi ini, dari laporan yang saya dapatkan tiga hari lalu, tim saya meminta waktu hingga akhir bulan lagi untuk menyelesaikan aplikasi tersebut, mengingat masih ditemukan ada bug-bug yang dapat mengganggu sistem aplikasi tersebut ketika digunakan nantinya,” ungkapnya, Kamis (17/9).
Dirinya menjelaskan aplikasi yang diberi nama Speed Online Kaltara perlu dipastikan oleh timnya dapat berjalan lancar ketika digunakan, dikarenakan bila dalam penggunaannya nanti, masih ditemukan bug yang membuat sistem eror, tentu akan berdampak pada kemudahan pelayanan pemesanan tiket speedboat secara online yang ditawarkan sebelumnya melalui aplikasi tersebut.
“Jadi tim saya membutuhkan waktu lagi hingga akhir September ini untuk dapat menyempurnakan aplikasi tersebut, kita tidak ingin aplikasi tersebut ada permasalahan di kemudian hari yang dapat mengganggu pelayanan ketika akan memesan tiket secara online,” ucapnya.
Alasan lainnya perlu ada penambahan waktu untuk menyempurnakan aplikasi tersebut. Tidak lain sistem yang digunakan aplikasi tersebut memiliki data yang besar atau big data, sehingga perlu waktu untuk dapat mensinkornisasikan aplikasi tersebut dengan sistem lainnya.
“Aplikasi ini memiliki big data, yang mana terhubung antara satu dengan yang lainnya, seperti data pribadi, pembayaran tiket, penentuan kursi, pencatatan manifest dan lain-lain, jadi tidak heran kita perlu waktu lagi untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Ketika aplikasi tersebut sudah disempurnakan, pihaknya akan melakukan pengujian terhadap aplikasi tersebut dengan melakukan simulasi pada satu ada dua keberangkatan speedboat reguler.
“Bila dalam simulasi tersebut kita mendapatkan ada kesalahan pada sistem akan kita perbaiki lagi hingga benar-benar sempurna, ketika sudah dipastikan tidak ada masalah, kita menunggu kepastian dari Gapasdap dan Dishub Kaltara terkait penerapannya,” bebernya. (jnr/eza)
