PLTA Sungai Kayan Bakal Serap 25.000 Tenaga Kerja, Berapa Persen Tenaga Kerja Lokal..??

- Rabu, 16 September 2020 | 11:23 WIB
PELUANG KETENAGAKERJAAN: Megaproyek PLTA diproyeksikan menyerap 25.000 tenaga kerja. Tampak saat KSP melakukan kunker ke lokasi PLTA Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
PELUANG KETENAGAKERJAAN: Megaproyek PLTA diproyeksikan menyerap 25.000 tenaga kerja. Tampak saat KSP melakukan kunker ke lokasi PLTA Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan dengan nilai investasi USD 17,8 miliar ini  diproyeksikan bakal menyerap 25.000 tenaga kerja.

Manager Operasional KHE, Roni menyampaikan, satu bendungan proyek PLTA ini akan menyerap kurang lebih sekitar 5.000 tenaga kerja. Artinya, jika ada lima bendungan maka akan menyerap sekitar 25.000 tenaga kerja.

“Jadi, puncak dari proyek ini membutuhkan sekitar 25.000 tenaga kerja,” ungkap Roni kepada Radar Kaltara melalui sambungan telepon, Selasa (15/9).

Penyerapan tenaga kerja di PLTA, sambung Roni, akan tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal  sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Kenapa harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, karena tidak mungkin tenaga kerja lokal yang tidak memiliki skill (ketrampilan) bisa diterima.

“Kalau tidak memiliki skill saya yakin kerjanya tidak akan maksimal dan produktif,” ujarnya. Bahkan, tenaga kerja yang tidak memiliki skill ini bisa mencelakakan diri sendiri dan pekerja lain. Contoh, tenaga kerja lokal yang tidak memiliki ahli dalam mengoperasikan alat berat tetapi dipaksakan mengoperasikan alat berat. “Nah, itukan bisa membahayakan semua,” sebutnya.

Kendati demikian pihaknya memastikan akan tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal. Jika diperesentasikan tenaga kerja lokal akan diserap 70 sampai 80 persen. Selebihnya tenaga kerja dari luar.

“Kalau tenaga kerja lokal tetap,” ujarnya.

Apalagi hal itu sudah menjadi syarat dari pemerintah untuk tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal. “Syarat dari pemerintah seperti itu. Jadi, kami selaku investor sudah pasti akan memprioritaskan tenaga kerja lokal,” bebernya.

Sementara itu, Camat Peso Jonilus berharap agar pihak PLTA berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal. Khususnya tenaga kerja dari putra dan putri asli Kecamatan Peso.

“Ini kan proyek besar. Jadi, saya selaku perwakilan masyarakat sangat berharap agar proyek ini bisa menyerap tenaga lokal sebanyak-banyaknya,” harapnya.

Jonilus menyakaini bahwa di Kecamatan Peso banyak yang memiliki skill. Kalaupun ada yang tidak memiliki skill bisa diberikan pelatihan.

“Kalau dilatih saya yakin semua pasti bisa,” ungkapnya.

Terpisah, Bupati Bulungan, H. Sudjati menyampaikan,  sesuai perjanjian di awal, pihak investor memang berkewajiban menyerap sebanyak 80 persen tenaga kerja lokal.

“Syaratnya begitu. Jadi, investor wajib untuk menyerap tenaga kerja lokal yang ada di Kabupaten Bulungan,” pungkasnya. (*/jai/har)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X