Arab Saudi Menyambut Jemaah Umrah

- Selasa, 15 September 2020 | 10:47 WIB
int
int

TARAKAN - Kementerian Agama (Kemenag) dan pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menyusun protokol kesehatan Covid-19 pada umrah 1442 H/2020. Penyusunan protokol bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.

Kepala Kantor Kemenang Tarakan, H.M. Shaberah, S.Ag, M.M, menjelaskan bahwa ada informasi dari Kementerian agama (Kemenag) pusat bahwasanya dari pemerintah Arab Saudi akan kembali membuka jalur untuk jemaah umrah, tetapi untuk waktunya belum diketahui secara pasti, bahkan untuk jumlah peserta yang akan berangkat juga akan dilakukan pembatasan.

“Tetapi pihak Arab Saudi juga akan membuat teknis terkait dengan protokol kesehatan yang akan dilakukan, apakah nanti untuk setiap jemaah yang akan berangkat harus dilakukan swab, bukan rapid test. Apakah dilakukan karantina 14 hari sebelum berangkat, dan semua itu belum final,” jelasnya.

Khusus jemaah umrah dari Indonesia, nantinya tetap akan dilakukan jadwal pembatasan bagi yang akan berangkat untuk setiap bulannya. Dulu setiap jemaah harus divaksin. Sementara untuk penanganan Covid-19 belum ada vaksinnya, apakah nanti ada jaminan kesehatan atau seperti apa. Namun, dengan adanya hasil swab yang berlaku sampai dengan 14 hari bisa jadi hal ini sudah bisa diberlakukan, karena untuk jemaah umrah biasanya paling lama hanya 9 hari.

“Saat ini pihak Arab Saudi bersama Konsulat Indonesia yang berada di Jeddah, membicarakan hal ini, karena daftar tunggu untuk jemaah umrah di Indonesia sudah mencapai ratusan ribu orang,” ungkapnya.

Munurutnya, kemungkinan untuk pemberangkatan jemaah umrah di Indonesia akan segara dilaksanakan. Tetapi saat ini pihak Kemenag juga masih menunggu penyusunan sistem dari pihak Arab Saudi untuk protokol kesehatan.

Nantinya, untuk jalur, bukan hanya lewat jalur darat tetapi juga untuk jalur udara pun akan dibuka, karena otomatis para jemaah umrah akan turun di Madinah dan akan melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Tetapi bisa jadi pemerintah di sana akan tetap melakukan pemeriksaan ketat. Jika memang hasil pemeriksaan dinyatakan negatif, maka pemerintah di Arab akan memasukkan.

Sedangkan untuk jemaah umrah di Tarakan, jika pembukaan jalur untuk jemaah umrah sudah dibuka, untuk yang sudah masuk dalam daftar tunggu bisa jadi akan segera diberangkatkan, apalagi rata-rata travel yang ada di Tarakan saat ini, pusatnya di Jakarta, jadi mungkin dari pusat yang akan menentukan untuk keberangkatan para jemaah yang sudah masuk daftar tunggu.

“Kami  berharap ke pemerintah Arab Saudi untuk segera membuka kembali perjalanan untuk ibadah umrah. Walaupun ada ketentuan yang super ketat sesuai dengan protokol kesehatan, dan kita bisa memastikan bahwa seluruh masyarakat yang berangkat hasilnya negatif Covid-19, tetapi risikonya para jemaah akan kembali mengeluarkan biaya tambahan karena adanya pemeriksaan swab,” tuturnya. (agg/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X