Ekspor Kepiting Kaltara ke Malaysia Meningkat

- Selasa, 15 September 2020 | 10:35 WIB
Ekspor kepiting Kaltara ke Malaysia naik lagi.
Ekspor kepiting Kaltara ke Malaysia naik lagi.

TARAKAN - Semenjak dibukanya kembali kegiatan ekspor dan impor ke Tawau, Malaysia pada Mei lalu, kegiatan ekspor kepiting bakau ke negara tetangga tersebut mengalami peningkatan yang signifikan.

Kasi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi pada Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPMTarakan, M. Roy Pahlavi mengatakan, peningkatan jumlah ekspor kepiting bakau bisa dilihat pada Juli. Pada saat itu jumlah kepiting yang diekspor ke Tawau mencapai 152.878 kgm (kilogram) dengan frekuensi pengiriman sebanyak 57 kali, jumlah tersebut meningkat drastis dibadingkan pada Juni, dimana jumlah kepiting bakau yang diekspor hanya ada 114.077 kgm dengan frekuensi pengiriman sebanyak 35 kali.

“Pada Agustus terjadi peningkatan lagi ekspor kepiting ke Tawau menjadi 208.648 kgm dengan frekuensi pengiriman sebanyak 92 kali, kami perkirakan peningkatan jumlah ekspor kepiting ke Tawau ini akan terus meningkat hingga akhir tahun ini,” ujarnya, Senin (14/9).

Selain dibukanya kembali kegiatan ekspor dan impor ke negara tetangga, Permen KP Nomor 12 Tahun 2020 dirinya nilai juga ikut andil terjadinya peningkatan ekspor kepiting ke Tawau. Dalam aturan baru tersebut memperbolehkan ekspor kepiting jenis kelamin betina, dengan catatan tidak dalam kondisi bertelur yang terlihat pada abdomen luar.

“Bila aturan sebelumnya yakni Permen KP Nomor 56 Tahun 2016 mengatur tidak memperbolehkan kepiting betina diekspor kecuali pada saat open season saja, sekarang kepiting betina sudah bisa diekspor asalkan tidak dalam kondisi bertelur yang terlihat abdomen luar,” ucapnya.

Dirinya menilai Permen KP Nomor 12 Tahun 2020 memberikan dukungan positif bagi para pelaku pengusaha perikanan di Kaltara yang mana kebanyakan merupakan kepiting bakau. “Kepiting bakau ini menjadi salah satu komoditi unggulan di Kaltara untuk di ekspor ke negara tetangga, sehingga tidak heran permintaannya cukup banyak, terlebih mendekati akhir tahun,” ujarnya.

Meski kepiting bakau asal Kaltara tersebut di ekspor ke Tawau, tidak seluruhnya kepiting tersebut digunakan untuk konsumsi, kebanyakan dipacking ulang lagi untuk di ekspor ke negara lain. “Hanya berapa saja yang dikonsumsi, kebanyakan memang buyer di sana mem-packing (mengemas) ulang lagi kepiting bakau hidup ini untuk dikirim ke negara lain, seperti Tiongkok dan beberapa negara lainnya,” pungkasnya. (jnr/lim)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X