Jaga Ketahanan Pangan, Warga Bercocok Tanam Selama Pandemi

- Senin, 14 September 2020 | 14:44 WIB
MANFAATKAN LAHAN: Warga memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi Covid-19./RIKO/RADAR TARAKAN
MANFAATKAN LAHAN: Warga memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi Covid-19./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Selama pandemi Coronavirus disease (Covid-19), warga di Kabupaten Tana Tidung (KTT) sangat berhati-hati jika suatu saat terjadi kelangkaan bahan pangan. Untuk itu warga sekitar berinisiatif bercocok tanam seperti singkong dan jangung.

Abas (50) salah satu warga Tideng Pale mengatakan selama pandemi Covid-19, sirinya bersama istri sudah menggarap lahan yang masih tersisa di belakang rumah untuk tempat bercocok tanam. "Sudah hampir 7 bulan saya sudah mulai bertanam singkong dan juga tanaman lainnya. Sekarang kan semua bahan mahal makanya lebih baik tanam sendiri. Apalagi kasus korona masih saja bertambah di luaran sana," kata Abas.

Alhasil selama kurang lebih 7 bulan bercocok tanam akhirnya dirinya juga sudah bisa tiga kali panen tanaman. Pandemi diyakini menyebabkan semua barang menjadi mahal dan juga membuat sebagian warga enggan keluar rumah.

"Sudah tiga kali panen jagung dan singkong, singkong dan tanaman lain juga saya panen selama pandemi. Mending nanam sendiri bagus, takutnya pas barang-barang langka kan susah carinya. Jadi mending tanam sendiri," ungkapnya.

Terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) KTT Said Agil mengambil langkah dengan mengajak masyarakat bertanam singkong dan tanaman lainnya di lahan kosong. "Ini salah satu antisipasi kita jika suatu waktu KTT ini mengalami kelangkaan bahan baku. Jadi untuk mengantisipasi itu selain mempersiapkan bahan pangan yang cukup untuk masyarakat, juga dilakukan hal ini (bercocok tanam)," kata Said Agil.

Dijelaskannya lagi, warga bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk menanam tumbuh-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk mengganti bahan-bahan pokok. "Artinya ini nanti bisa dimanfaatkan ketika suatu saat akan terjadi kelangkaan, warga kan tidak perlu lagi takut kelangkaan yang ditanam tadilah tinggal panen," sarannya.

Tanaman yang ditanam salah satunya singkong yang bisa dipanen kurang lebih tiga bulan, dan kedepan juga akan ditanam jagung. "Jadi nanti kedepan juga akan kita tanam jagung. Nah sekarang masih singkong yang bisa dipanen tiga bulan kedepan," ucap Said.

Sementara hal lain yakni disinggung masalah penjagaan posko serta pencegahan Covid-19, ia menjelaskan, saat ini Pemkab Tana Tidung hanya membatasi kegiatan dan tidak memberi kebebasan kepada orang-orang untuk keluar dan masuk ke Kabupaten Tana Tidung.

"Saat ini kita inventarisir siapa saja yang keluar dan masuk ke wilayah KTT. Menyangkut kegiatan kesehatan jika ada warga yang memang harus dirujuk ke Tarakan harus mendapatkan ijin dulu," jelasnya.

Pihaknya juga memberikan rujukan kepada pasien bahwa benar orang tersebut dalam keadaan sehat dan tidak terpapar Covid-19. "Jadi jika ada warga yang mengalami sakit atau sehat, harus benar-benar mendapatkan ijin. Ini antisipasi kita kepada setiap warga yang datang maupun yang akan keluar," ujarnya lagi.

Artinya, ini untuk mengendalikan pergerakan baik ASN maupun masyarakat KTT, sehingga tidak ada lagi kebebasan untuk keluar dan masuk yang tidak bisa dikendalikan minimal pemerintah dalam hal ini mengontrol. Mengingat wabah Covid-19 ini virus yang tidak terlihat sehingga penanganannya harus lebih detail.

Ia juga mengakui untuk pelayanan transportasi utamanya speedboat sebenarnya pemerintah tidak melakukan penutupan secara umum, hanya membatasi. Namun sekarang meski belum terlihat normal akan tetapi aktivitas warga dan pelabuhan juga sudah berjalan normal. "Kita kan sudah tidak ada lagi yang positif tetapi kita tetap terapkan protokol kesehatan yang ada. Jangan sampai kecolongan. Kita saling menjaga diri masing-masing gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak," tukasnya. (rko/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X