Presiden Kawal Pembangunan PLTA, Peledakan Dimulai Oktober-November

- Senin, 14 September 2020 | 09:58 WIB
Salah satu sudut Sungai Kayan, Bulungan. Proyek PLTA di Bulungan sudah pasti akan membendung sungai Kayan yang ada di Kecamatan Peso.
Salah satu sudut Sungai Kayan, Bulungan. Proyek PLTA di Bulungan sudah pasti akan membendung sungai Kayan yang ada di Kecamatan Peso.

TANJUNG SELOR - Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP), Febry Calvin Tetelepta melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Bulungan untuk meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso.

Febri menyampaikan, kunker ini merupakan rangkaian monitoring dan evaluasi (monev) KSP. Monev ini sekaligus menyatakan kepada Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan bahwa pemerintah pusat serius terhadap pembangunan PLTA. "Jadi, kami dari staf Presiden sangat serius mendukung proyek PLTA ini," kata Febri kepada Radar Kaltara usai kunker, Jumat (11/9).

Di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional, pihaknya berharap agar proyek PLTA ini tidak hanya menyumbang kesejahteraan bagi masyarakat Kaltara. Khususnya di Kabupaten Bulungan tetap juga ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

"Proyek PLTA ini akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Begitu juga di sektor industri maupun hilir, sehingga ekonomi akan bergeliat di Kaltara. Khususnya Kabupaten Bulungan," ujarnya.

Kemudian, dalam keseriusan merealisasikan PLTA, KSP juga memastikan bahwa PT Kayan Hidro Energi (KHE) akan menggandeng BUMN karya dalam hal ini PT Waskita dan nantinya juga akan menggandeng pihak utama karya.

"Indikasi ini menunjukan bahwa nasional intern sangat kuat. Ini bukan lagi masalah swasta, tetapi masalah kepentingan bangsa, sehingga BUMN karya dilibatkan dalam proyek PLTA," ungkapnya.

Nantinya, hasil monev akan langsung dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Presiden  juga akan mengawal setiap tahapan pembangunan PLTA. "Presiden akan memastikan proyek PLTA ini sampai ke masyarakat," bebernya.

Oleh karena itu, KSP akan berupaya keras agar sebelum 2024 sudah ada bentuk bangunan fisik minimal bendungan satu dan dua. "Kami juga akan terus me-monitoring (pemantauan) secara terus menerus," ujarnya.

Sementara itu, Manager Operasional KHE, Roni menambahkan, untuk progres PLTA sampai saat ini memang belum signifikan. Tetapi, dari segi perizinan pada prinsipnya sudah selesai semua. "Mulai izin awal sampai akhir semua sudah selesai," ungkapnya.

Saat ini tinggal proses pembangunan konstruksi. Khususnya pembangunan konstruksi di bendungan satu. "Pelaksanaan di lapangan sampai saat ini masih terus berjalan. Walapun sekarang ini progres di lapangan belum signifikan tetapi tetap ada kegiatan seperti pembukaan badan jalan, land clearing, pematokan jalan serta pembangunan badan jalan sebagai akses jalan ke gudang peledak," ujarnya.

Khusus untuk bahan peledak saat ini sudah di pesan dari Surabaya. Kemungkinan minggu ke empat bulan ini bahan peledak sudah sampai di Tanjung Selor dan segera dibawa ke lokasi PLTA. Untuk peledakan belum akan dilakukan, karena setelah gudang peledak siap akan diinspeksi terlebih dahulu oleh pihak kepolisian dan Dinas ESDM selaku pemberi izin atau rekomendasi.

"Kalau sudah dinyatakan layak sebagai tempat penyimpanan tahap selanjutnya akan dikeluarkan izin peledakan dan gudang peledak dari Mabes Polri," jelasnya.

Jika prosesnya cepat, Oktober atau November proses peledakan sudah bisa dilakukan. Menyoal apakah nantinya proses peledakan ini akan memberikan dampak. Roni memastikan peledakan itu tidak akan memberikan dampak secara langsung.

"Lokasi peledakan dari permukiman cukup jauh. Kemudian kami juga menggunakan bahan peledak dengan sistem semu, bukan peledakan di permukaan," jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X