Jumlah Penumpang Masih Sepi

- Kamis, 3 September 2020 | 14:33 WIB
SEPI PENUMPANG: Kondisi pelabuhan speedboat terlihat sepi, hanya ada petugas penjagaan posko./RIKO / RADAR TARAKAN
SEPI PENUMPANG: Kondisi pelabuhan speedboat terlihat sepi, hanya ada petugas penjagaan posko./RIKO / RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG – Meski speedboat sudah mulai beroprasi kembali, namun suasana pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Tana Tidung (KTT), tampak sepi. Akbitanya, para pemilik speedboat pun mengeluhkan kondisi ini.

Dalam sehari, para pemilik speedboat hanya bisa mengangkut penumpang sebanyak 9-13 orang penumpang. Yang biasanya mereka bisa mengangkut 30 penumpang. Dikatakan Feri (38), pemilik speedboat Habibi Express mengatakan, memang semenjak Covid-19, jumlah penumpang menurun. Kebanyakan penumpang lebih memilih diam di rumah dari pada harus bepergian. "Itulah, sepi penumpang akibat corona. Saya saja ke Tarakan tadi hanya mangangkut sedikit penumpang. Belum biaya minyak dan makan. Tentu itu tidak menutup yang ada malah rugi," kata Feri.

Sebelumnya, kata Feri, dalam sekali jalan ia bisa menghasilkan Rp 3,5 juta. Namun di masa-masa ini ia hanya bisa menghasilkan Rp 1,5 juta. Itu pun belum bersih. "Saya masih nombok untuk BBM. Kalau seperti ini terus menurun pendapatan saya," jelasnya.

Iyan (39), penjaga loket di Pelabuhan Tunon Taka KTT, juga mengakui sejak virus Covid-19 jumlah penumpang berkurang. Jika dalam sehari ia bisa menjual tiket tujuan Tarakan sebanyak 30-50 tiket. Namun sekarang hanya bisa menjual belasan tiket dengan tujuan yang sama. "Kalau pun ada paling hanya beberapa orang saja. Speedboat juga tidak akan jalan karena tidak bisa menutup biaya BBM-nya,” katanya.

Menurutnya, dengan sepinya penumpang membuat aktivitas di pelabuhan menjadi sepi. Aktivitas para buruh dan tukang ojek pun sepi. "Pelabuhan sepi, tukang ojek dan buruh pun ikut ngeluh karena tidak ada penumpang yang masuk dan datang. Biasanya kalau ramai tukang ojek dan buruh pun ketiban rezeki," jelasnya.

Muhamad Taher dari Dinas Perhubungan Laut dan Sungai menjelaskan, sejak Covid-19 melanda penumpang di pelabuhan Tunon Taka memang menurun. "Kalau kami hanya mengawasi mau ada penumpang ataupun tidak ya sama saja buat kami, tapi kasihan juga sama pemilik speedboat mereka ada yang tidak berangkat akibat wabah virus Corona," kata Muhamad Taher.

Pihaknya dalam pengawasan selalu memperhatikan jumlah penumpang yang ada di manifest serta mengingatkan para pemilik speedboat dan para penumpang untuk selalu menggunakan baju pelampung serta memakai masker dan cuci tangan. "Kami tidak biarkan speedboat berangkat kalau tidak mematuhi aturan. Salah satunya memakai baju pelampung. Penumpang harus mengenakan baju pelampung selama dalam pelayaran untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dan selama wabah corona diimbau untuk tetap di rumah jika tidak ada yang urgent," tegasnya. (rko/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X