TANJUNG SELOR - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa pandemi Covid-19 saat ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) atau online. Misalnya, di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara yang digelar daring sejak Maret lalu.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bulungan menjadi salah satu OPD yang mengakui akses jaringan internet selama masa KBM secara daring menjadi salah satu kebutuhan primer.
Alhasil, mengaca pada kebutuhan primer tersebut bagi para anak didik di Bumi Tenguyun ini, Diskominfo mengaku telah mengomunikasikan dengan PT Telkom, Witel Kaltara agar mengoptimalkan ketersediaan internet. Tentunya, sekaligus meningkatkan kualitas jaringannya.
Dengan harapan, proses KBM secara daring maupun kegiatan administrasi pemerintahan di daerah ini dapat berjalan dengan lancar. Sehingga tidak adanya suatu hambatan apapun.
Kepala Diskominfo Bulungan, H. Moch. Zulkifli mengatakan, di Kabupaten Bulungan ini sendiri sebelumnya ada rencana induk Smart City. Namun, itu belum terdokumentasi sepenuhnya. Hanya, nama kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan Smart City sudah ada yang berjalan.
“Misalnya, kegiatan fasilitas free WiFi di beberapa area dan fasilitas umum. Nama dari free WiFi ini yaitu Bulungan Hebat. Meski, sebenarnya Smart City dengan proses belajar-mengajar secara daring masih belum terlalu jauh adanya suatu hubungannya. Tetapi, saat ini kami tetap ikut andil di dalamnya,” katanya kepada Radar Kaltara melalui pesan WhatsApp-nya, Kamis (13/8).
Lanjutnya, mengenai kendala dalam pengoperasian beberapa kegiatan Smart City di lapangan. Pihaknya mengakui bahwa rata-rata di kualitas atau kecepatan jaringan. Mengingat, pada tingkat penggunaannya diketahui meningkat di waktu yang bersamaan. Yakni, sekitar pukul 08.00 - 16.00 WITA karena itu merupakan waktu di mana anak didik mulai KBM secara daring.
“Tapi, seperti penjelasan di awal, saat ini kami berupaya mengkomunikasikan untuk terus ditingkatkan kualitasnya,” tuturnya.
Meski, untuk pengembangan ke depan pun saat ini tak dapat bicara terlalu jauh. Selain karena program Smart City belum dibuatnya rencana induk dan Roadmap Smart City, alokasi anggaran secara khusus pun tentunya belum ada atau tersedia.
“Apalagi, saat ini dengan terjadi pengurangan anggaran dikarenakan masa pandemi Covid-19. Tapi, beruntung di tahun ini untuk fasilitas free WiFi Bulungan Hebat sempat terakomodir sebesar Rp 120 juta,” terangnya.
Dikatakannya juga, soal anggaran di tahun yang akan datang, Diskominfo saat ini sama sekali belum dapat memprediksinya. Namun akan berusaha mengusulkan penambahan titik free WiFi Bulungan Hebat untuk tahun depan.
“Termasuk, mengupayakan agar usulan penambahan anggaran untuk pembuatan rencana induk Smart City agar tersedia. Mengapa? Ini agar pengembangan Smart City pun dapat lebih terarah dan memberikan efek manfaat yang lebih luas,” jelasnya.
Di sisi lain, ke depan pun untuk terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait agar dapat lebih meningkat pelayanan. Khususnya, jaminan ketersediaan internet free WiFi Bulungan Hebat.
“Mudahan dari upaya ini sendiri dapat membuahkan hasil yang baik nantinya. Intinya di sini, kami akan berupaya dengan sebaik mungkin dalam mendukung pendidikan di era pandemi Covid-19.Yakni, KBM secara daring,” tuturnya. (omg/eza)
