Omzet Penjual Ikan Turun Drastis

- Jumat, 14 Agustus 2020 | 13:51 WIB
TERDAMPAK: Penjual ikan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Tarakan mengaku pendapatan selama pandemi Covid-19 menurun drastis akibat daya beli masyarakat yang menurun./Januriansyah/Radar Tarakan
TERDAMPAK: Penjual ikan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Tarakan mengaku pendapatan selama pandemi Covid-19 menurun drastis akibat daya beli masyarakat yang menurun./Januriansyah/Radar Tarakan

TARAKAN - Selama pendemi Coronavirus disease (Covid-19) penjual ikan yang ada di pasar tradisional di Bumi Paguntaka-sebutan Kota Tarakan, ikut merasakan dampak penurunan omzet. Dimana hal tersebut dipengaruhi turunnya daya beli masyarakat terhadap komoditi perikanan.

Salah satu penjual di Pasar Gusher, Amir mengatakan, dirinya yang menjual berbagai jenis ikan di salah satu pasar tradisional tersebut merasakan penurunan omzet akibat pandemi Covid-19 hingga mencapai 30 persen. "Kalau dihitung-hitung, selama pandemi ini penurunan omzet yang saya rasakan hampir mencapai sekitar 30 persen,” ujarnya, Rabu (12/8).

Turunnya omzet penjualan ikan tidak hanya dirinya rasakan sendiri, namun sejumlah penjual ikan lainnya juga ikut merasakan penurunan omzet yang disebabkan dampak pandemi Covid-19. "Bukan saya saja, teman yang lain juga merasakan hal yang sama,” ujarnya.

Amir mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 dirinya bisa mendapatkan omzet hingga Rp 5 juta dalam sebulan. Kini hanya bisa mendapatkan omzet Rp 3 juta. “Kalau Rp 3 juta bisa dikatakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita di rumah, intinya dampaknya sangat terasa bagi kita di sini,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan penjual ikan lainnya di Pasar Gusher, Hariyanto yang mengaku jumlah omzet yang dirinya dapatkan turun drastis selama pendemi Covid-19. Bahkan disebutkan penurunan omzet yang dirinya alami mencapai 50 persen. "Turun drastis, bahkan ikan yang saya jual terkadang tidak habis,” bebernya.

Dirinya menjelaskan bahwa sepinya pembeli selama pandemi Covid-19, berdampak langsung pada penurunan omzet. Dimana sepinya pembeli dikarenakan kekhawatiran orang sebelumnya datang ke pasar karena merupakan tempat yang ramai. "Kita harapkan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini kondisinya bisa berangsur-angsur pulih kembali,” ujarnya.

Penurunan drastis omzet juga dirasakan salah satu penjual ikan di Pasar Tenguyun, Amiruddin dikarenakan sepinya pembeli akibat dampak Covid-19, mempengaruhi jumlah pembeli. "Hampir 30 persen penurunannya dan efeknya bagi kita juga cukup terasa,” ujarnya.

Ikan-ikan yang biasa dirinya ambil dari nelayan Tarakan tersebut terkadang tidak habis terjual selama pendemi Covid-19, tentunya hal tersebut cukup merugikan dirinya sebagai penjual ikan. “Iya ikan yang biasa saya ambil dari nelayan di Tarakan ini biasanya sebelum pendemi bisa habis terjual, sekarang malah tidak habis,” bebernya.

Dirinya mengungkapkan, selain mengambil ikan dari nelayan Tarakan, biasanya juga mengambil ikan yang datang dari Tolitoli, Palu dan beberapa daerah di Sulewesi. "Kita biasa ambil dari Sulawesi, tapi ada juga dari Berau, kebanyakan ikan-ikan dari daerah tersebut merupakan ikan perairan laut dalam, seperti ikan tongkol dan ikan layang,” pungkasnya. (jnr/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X