Agustus, Volume Sampah Naik

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 11:04 WIB
PRODUKSI SAMPAH: Setelah sempat mengalami penurunan volume sampah pada saat PSBB, untuk bulan ini volume sampah di TPA Hake Babu dipastikan naik./agung/radar tarakan
PRODUKSI SAMPAH: Setelah sempat mengalami penurunan volume sampah pada saat PSBB, untuk bulan ini volume sampah di TPA Hake Babu dipastikan naik./agung/radar tarakan

Tarakan -  Setelah sempat mengalami penurunan volume sampah sejak adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mulai bulan ini (Agustus) volume sampah dipastikan mengalami kenaikan. 

Hal ini dipengaruhi banyaknya warung-warung makan, kafe maupun usaha UKM lainnya yang sudah beroperasi kembali seperti biasa.

Kepala Unit Pengelola Teknis Tempat Pemrosesan Akhir Abd. Muin, S.T, menyampaikan, sebelum PSBB dan sesudah PSBB terlihat ada peningkatan volume sampah. Data pada Mei volume sampah jumlahnya sekira 132 ton perharinya, tetapi di masa pelonggaran saat ini, volume sampah sudah hampir normal yaitu mencapai 139 ton perharinya.

“Tetapi  untuk bulan Juli kemarin sempat mengalami penurunan, tetapi Agustus ini dipastikan volume sampah akan kembali naik, karena sudah terlihat hampir seluruh restoran sudah kembali buka. Dan rata-rata volume sampah minggu kemarin sudah mencapai 143 ton setiap harinya,” jelasnya.

Karena itu, bisa dikatakan volume sampah kembali normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

Dimana, sebelum pandemi, volume sampah rata-rata mencapai 141 sampai 142 ton setiap harinya. Normalnya kembali volume sampah yang tidak diimbangi dengan penambahan lokasi TPA, sehingga tidak dapat menampung volume sampah yang terus bertambah.

“Tetapi dari pihak kami akan terus berupaya untuk memaksimalkan lokasi yang ada, dan alhamdulillah dengan adanya tambahan alat yang baru membantu kami di lapangan untuk mengatur penanganan sampah. Dan insyaallah kami mengupayakan tahun depan agar ada tambahan alat lagi berupa ekskavator, jadi kita harapkan ada 2 alat yang beroperasi dan satu menjadi cadangan,” ungkapnya.

Lanjut Muin,  untuk saat ini alat yang ada di TPA sebenarnya ada 2 unit buldoser dan satu ekskavator, hanya saja tidak bisa digunakan karena  mengalami kerusakan.  Sehingga yang dapat dioperasikan saat ini, hanya satu ekskavator saja.  Kurangnya alat berat tersebut dinilai menjadi penghambat penanganan sampah di TPA.

Apalagi, tempat menumpuk sampah agak jauh dari lokasi pembuangan, yang seharusnya dibutuhkan buldoser untuk mendorong sampah tersebut. “Jadi saat ini hanya satu alat yang beroperasi untuk seluruh pekerjaan di TPA,” ujarnya.

Untuk rencana akhir tahun ini, pihaknya akan mengajukan perbaikan dua unit buldoser dan satu ekskavator yang rusak.  Hal ini diharapkan dapat disetujui  sehingga bisa untuk memaksimalkan penanganan sampah.

“Rencana tahun depan juga akan mengajukan permohonan penambahan satu unit ekskavator, karena dengan adanya tambahan lebih memudahkan proses pemindahan sampah di TPA,” katanya.

Sementara, untuk pemindahan lokasi TPA yang baru, masih menunggu pembuatan sertifikasi lahan, anggarannya sendiri ada di APBN.  “Tetapi salah satu saratnya adalah persiapan sertifikat lahan. Jadi kita juga berharap pemindahan ini cepat dilakukan karena lokasi sampah saat ini sudah overload,” pungkasnya. (agg/har)

 

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X