Pelayanan Poliklinik RSUD Nunukan Tutup Sementara

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 10:42 WIB
TUTUP SEMENTARA: Sejumlah pelayanan poliklinik di RSUD Nunukan terpaksa ditutup untuk sementara sejak Rabu (12/8)./RIKO ADITYA/RADAR NUNUKAN
TUTUP SEMENTARA: Sejumlah pelayanan poliklinik di RSUD Nunukan terpaksa ditutup untuk sementara sejak Rabu (12/8)./RIKO ADITYA/RADAR NUNUKAN

NUNUKAN - Bertambahnya tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Nunukan berdampak pada pelayanan poliklinik di RSUD Nunukan yang harus disetop sementara. Pelayanan pun ditutup sejak Rabu (12/8) dan diperkirakan akan berlangsung selama 14 hari atau 2 pekan.

Sekretaris Humas  RSUD Nunukan, Khairil mengatakan  pelayanan poliklinik di RSUD Nunukan memang akan ditutup sementara. Itu dikarenakan salah seorang nakes apoteker, terkonfirmasi positif Covid-19.

Pelayanan pun akan ditutup hingga semua kontak erat khususnya nakes di RSUD Nunukan yang telah diambil spesimen atau sampel swabnya, menghasilkan hasil swab negatif. Selain itu, juga tentu menunggu nakes yang telah terkonfirmasi Covid-19, sembuh. “Ya, nakes ke-2 yang terinfeksi Covid-19, tempatnya di pelayanan obat, makanya kita mengambil kesimpulan bahwa poliklinik di tutup dahulu untuk sementara, selama 14 hari ke depan seraya kami lakukan sterilisasi,” ujar Khairil ketika diwawancarai, Rabu (12/8).

Khairil mengaku memang ada banyak jumlah nakes yang telah diambil spesimennya. Tentunya ia berharap hasil dari swab nakes tersebut negatif, sehingga tidak ada penambahan kasus baru untuk yang bertatus nakes. Dengan begitu, pelayanan poliklinik pun akan segera dibuka kembali.

Meski begitu, pelayanan kegawatdaruratan dan perawatan, tetap dilaksanakan di instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang keperawatan. Sementara untuk sejumlah pasien yang harus melakukan kontrol kesehatan, bisa langsung berkomunikasi dengan dokternya secara daring.

Di tempat terpisah, Juru Bicara (Jubir) Pemkab Nunukan, Hasan Basri mengatakan, hingga Rabu (12/8) penambahan kasus baru di Nunukan kembali ditemukan sebanyak 3 orang. Dengan begitu, total pasien positif pun berjumlah 4 orang psien dari yang sebelumnya hanya tinggal 1 pasien.

Dijelaskan Hasan, pasien positif pertama, beridentitas pasien NNK 48, dengan jenis kelamin laki-laki asal Nunukan Selatan. Pasein sendiri pernah terdaftar sebagai pasien positif Covid-19 di Surabaya Juni dan Juli lalu dan telah dinyatakan sembuh dengan dibuktikan dari hasil pemeriksaan kesembuhan di Surabaya.

Tepat pada 18 Juli lalu, pasien kembali ke Nunukan. Karena pasien berencana melakukan perjalanan keluar Nunukan, pasien pun melakukan rapid test di RSUD dengan hasil reaktif. Atas hasil itu, pada akhirnya pasien kembali melakukan pemeriksaan swab mandiri, ternyata hasilnya kembali positif.

“Dari hasil konsultasi dengan dokter spesialis paru, pasien masuk kategori pasien impor, yang mengalami reinfeksi atau tertular kembali karena sebelumnya sudah pernah dinyatakan sembuh,” jelas Hasan melalui konferensi pers, Rabu (12/8).

Dua pasien lainnya yang terinfeksi Covid-19, adalah kontak erat dari pasien Covid-19 sebelumnya. Di dua pasien inilah salah satunya bertambah pasien berstatus nakes terinfeksi.

Pasien nakes tersebut adalah pasien NNK 49, perempuan berumur 35 tahun asal Nunukan. pasien nakes tersebut, memang merupakan kontak erat pasien NNK 47 sebelumnya. Dengan begitu, sudah ada 2 nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasien terakhir yang terkonfirmasi adalah warga sipil yakni pasien NNK 50, laki-laki berumur 60 tahun asal Sebatik Barat. Pasien tersebut merupakan kontak erat Pasien NNK 46. “Jadi hingga Rabu (12/8) kemarin, jumlah kumulatif pasien konfirmasi yang ada di Nunukan pun sudah tercatat ada 50 orang, yang masih positif, masih 4 orang pasien tersebut,” tambah Hasan.

Dengan kondisi saat ini di lapangan yang disebut masih sangat dinamis, penambahan pasien konfirmasi positif sangat mungkin terjadi karena memang sampai dengan saat ini pandemi belum berakhir, sementara aktifitas masyarakat sudah berjalan normal dan akses transportasi juga sudah terbuka.

Tentu ini sangat berisiko ketika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang terbukti sangat efektif memutus rantai penularan Covid-19. Hasan pun mewakili Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan, kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X