HINGGA Agustus, PT Pertamina telah membangun mini outlet Pertashop di 19 provinsi yang tersebar di 147 titik penyaluran. Dari 19 provinsi tersebut tidak ada nama Kaltara.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan setelah memasuki era new normal Pertamina akan kembali menggencarkan pembangunan Pertashop di sejumlah wilayah. Pertashop ini merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, untuk melayani kebutuhan BBM di masyarakat yang belum terlayani lembaga penyalur resmi Pertamina.
"Selain BBM, Pertashop juga menyediakan produk LPG Bright Gas dan Pelumas," kata Fajriyah dalam rilis remi yang diterima Radar Kaltara, Selasa (11/8).
Pembangunan Pertashop sampai saat ini telah mencapai 110 penyalur di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian, di luar Jawa telah beroperasi 37 penyalur. Kemajuan pembangunan outlet signifikan tercatat pada Juli sebanyak 88 penyalur, sehingga pada minggu pertama Agustus telah mencapai 147 penyalur. Di Wilayah Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, telah beroperasi tiga outlet Pertashop. Yakni, di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).
"Pembangunan dan pengoperasian outlet Pertashop lainnya segera menyusul untuk wilayah Kalimantan," sebutnya.
Dalam hal ini Pertamina juga akan terus memperluas jangkauan masyarakat terhadap BBM dan LPG dengan membangun Pertashop. Sehingga bisa melayani masyarakat di desa dengan menghadirkan berbagai produk Pertamina dengan kualitas yang terjamin.
“Takaran dan harga juga sama dengan di SPBU,” sebutnya.
Oleh karenanya, pembangunan Pertashop akan terus berlanjut sampai seluruh kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG kecamatan terwujud. Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop, sejalan dengan program Pertamina one village one outlet sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru. (*/pij/ana)