KSAL Janji Bentuk Lanal Sebatik

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 10:43 WIB
MELIHAT LANGSUNG PERBATASAN: Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengunjungi langsung Pos AL Sei Pancang, Sebatik, Selasa (11/8)./RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN
MELIHAT LANGSUNG PERBATASAN: Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengunjungi langsung Pos AL Sei Pancang, Sebatik, Selasa (11/8)./RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN – Mengunjungi Sebatik, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E, M.M, berjanji akan menaikkan status Pos AL Sei Pancang, naik kelas menjadi pangkalan TNI AL (lanal) tipe D. Perubahan status tersebut untuk memperkuat pos AL dengan sarana dan prasarana yang mendukung dalam melaksanakan penjagaan di daerah perbatasan.

Itu diungkapkan KSAL dalam kunjungannya ke Pos AL Sei Pancang, Sebatik, Selasa (11/8). Yudo menegaskan tujuannya menaikkan kelas Pos AL Sei Pancang juga semata-mata untuk memperkuat pos serta meminimalisir terjadinya pelanggaran batas wilayah di daerah Sebatik.

“Ya, karena Sebatik juga merupakan daerah terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia, akan saya perkuat Pos AL ini, saya tingkatkan menjadi lanal tipe D, yang nantinya akan memiliki sarana dan prasarana patroli maupun personel yang cukup untuk melaksanakan penjagaan di daerah perbatasan,” ujarnya ketika diwawancarai Radar Tarakan, Selasa (11/8).

Apalagi Yudo sendiri menyesalkan dengan adanya oknum aparat Malaysia, yang belum lama ini masuk ke daerah perbatasan Indonesia dengan alasan tidak mengetahui batas wilayah. Hal itu menurut Yudo sangat disayangkan bagi seorang aparat.

Yudo pun menekankan kepada prajuritnya, kejadian tersebut, jangan sampai terulang kembali. Ia mengharapkan personelnya harus lebih intens melakukan patroli, sehingga tidak terjadi lagi adanya oknum aparat Malaysia masuk ke wilayah Indonesia tanpa izin.

“Alasannya mereka memang sedang mengejar kapal, padahal jelas daerah itu sudah memasuki perbatasan Indonesia tapi masih tetap masuk juga,” tambah Yudo.

Diakui Yudo, sejauh ini memang pernah terjadi pelanggaran batas wilayah sebanyak 2 kali di Nunukan. Pertama dilakukan oleh Polis Marin Malaysia yang terjadi pada Juni lalu di perairan Sei Ular, Kecamatan Sei Menggaris, tidak jauh dari Pos Sei Kaca yang dijaga Satgas Pantas RI-Malaysia.

Sementara pelanggaran kedua, yang dilakukan oleh oknum aparat Malaysia yang menggunakan kapal milik Agensi Penguat Kuasaan Maritim Malaysia (APMM) Juli lalu dan terjadi tidak jauh dari Pos AL Sei Pancang.

Dengan 2 pelanggaran wilayah tersebut, pihaknya telah melayangkan nota protes ke pemerintah Malaysia, meski sejatinya langkah diplomasi masih dikedepankan jika terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan aparat negara asing.

“Tentu akan kami ajukan protes diplomatik, karena sekarang ini memang prosedurnya harus dengan diplomatik, sebaliknya mereka juga pasti demikian, karena memang sudah prosedurnya di saat negara damai,” imbuh Yudo.

Dengan kunjungan ke Lanal Nunukan khususnya di pos perbatasan Pos AL Sei Pancang, hingga sampai melihat Patok 3 perbatasan RI–Malaysia, sekaligus melihat situasi di perbatasan khususnya kepada unsur kapal KRI yang menjaga perbatasan. Yudo pun memberikan semangat kepada prajuritnya.

“Setelah ini, kami berikan perkuatan kepada mereka, supaya tetap melaksanakan penjagaan dan pertahanan wilayah kedaulatan Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab,” harap Yudo. (raw/lim)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X