PDIP, Antara Udin dan Irianto?

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 10:36 WIB
int
int

TARAKAN – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun menunda pengumuman calon gubernur dan wakil gubernur untuk Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (11/8). Menguat spekulasi, jika partai berlambang banteng tersebut di antara dua pilihan pasangan, H. Udin Hianggio – Irjen Pol Indrajit atau Dr. H. Irianto Lambrie – H. Irwan Sabri, S.E.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan PDIP menginginkan sosok pemimpin yang tunduk dan sesuai akan arah pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo – K.H. Ma’aruf Amin. Keduanya merupakan figur yang pada Pilpres lalu didukung PDIP untuk memimpin Indonesia.

“PDIP menginginkan agar Indonesia tak lagi menjadi bangsa budak. Sehingga dapat merasakan jiwa kemerdekaan dalam masyarakat. Dengan demikian, aktualisasi seluruh kader partai diinstruksikan untuk mengejar kemajuan dengan menguasai ilmu pengetahuan dan mengedepankan riset sebagai kebijakan publik,” ujarnya dalam siaran streaming melalui Facebook, kemarin (11/8).

Diumumkannya calon pada pilkada 2020, menurut Mega merupakan sebuah pemikiran ke depan agar PDIP siap maju ke 2024. Mega juga mengungkap alasan kongres yang dipercepat. Menurutnya, di 2024 merupakan tahun regenerasi bangsa. “Mereka yang saya calonkan tidak mewakili orang per orang atau individu. Namun mereka adalah calon pemimpin yang dipilih oleh partai dan bukan saya, pertanggungjawabannya adalah di kongres partai dan harus memahami bahwa berpolitik itu memikul tanggung jawab bagi masa depan keutuhan bangsa dan negara. Ayo menyatukan hati, pikiran, tindakan dalam satu tarikan napas mewujudkan Pancasila dan trisakti ajaran Bung Karno. Hal ini pasti akan menampakkan kewibawaan dari seorang pemimpin. Rapatkan barisan, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” pungkasnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kaltara, Norhayati Andris mengakui meski sempat dicanangkan akan dilakukan pengumuman pada Selasa kemarin, namun kemudian ditunda melalui surat resmi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

“Kami (PDIP) masih fokus pada pengumuman calon bupati, karena jadwal pengumuman calon gubernur ini menurut kami harus dilakukan pada waktu yang tepat,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara ini.

Kendati demikian, PDIP rupanya sudah memiliki figur yang hendak diusung. Hanya, DPP PDIP masih ingin menyelaraskan waktu pengumuman secara langsung. “Sudah ada nama yang akan kami usung. Tapi tunggu waktu yang tepat. Ibu (Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri) masih mencari momen itu untuk mengumumkan siapa yang kami (PDIP) usung. Pengumuman calon gubernur ini ada waktuya sendiri, jadi tunggu saja saatnya,” ujar Norhayati.

RESPONS KUBU IRIANTO

Juru Bicara Dr. H. Irianto Lambrie, Ricky Valentino, S.Pt, M.Ikom, mengaku jika pernyataan yang disampaikan secara langsung Megawati Soekarnoputri dipahami sebagai keinginan PDIP mengusung calon yang memiliki visi yang sama dengan Jokowi-Ma’ruf.

“Sebenarnya yang dikatakan Ibu Mega adalah hal yang benar, ketua partai pemenang dua periode, pasti tidak akan pernah salah untuk memilih, apalagi memilah isu yang mereka konsumsi. Intinya PDIP mau menang, dan harus sepaham dengan partai-partai yang ada di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin,” ujar Ricky.

Lanjut Ricky, jika menilik koalisi nasional, partai di pemerintahan saat ini, minus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). Kendati PAN memiliki irisan kuat dalam kebijakan pemerintahan saat ini.

“Dalam koalisi Iraw (Irianto-Irwan) hari ini, partai pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, ada Nasdem, ada Golkar, Perindo, dan PBB saat ini. Saya sempat berdiskusi dengan Pak Gub (Irianto), beliau bilang kita enggak boleh sesumbar terkait PDIP,” tambah Ricky mengamini jika sinyal dukungan PDIP masih ada.

“Kelas pilkada gubernur, urusan DPP. Walaupun Kaltara lebih kecil jumlah penduduknya, di antara pilgub yang lain, tapi Kaltara menjadi barometer penyangga ibu kota (IKN), dan perbatasan. Di Kaltara PDIP menang pada Pemilu 2019, di legislatif Kaltara menduduki kursi ketua. Tapi kalau PDIP kalah di Pilgub 2020, bisa berdampak pada pilkada berikutnya,” tambah Ricky lagi.

Ricky pun masih sangsi akan foto-foto yang beredar, yang dikaitkan dengan dukungan PDIP pada Pilgub. Menurutnya, jika rekomendasi telah ada, tentunya tak akan sulit untuk menjadi konsumsi publik.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X