Menulis Buku untuk Perkenalkan Malinau

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 11:53 WIB
TERUS BERKARYA: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si didampingi istrinya saat berfoto bersama dengan para penulis dan editor buku nasional seperti R. Masri Sareb Putra, M.A, Pepih Nugraha, Dodi Mawardi dan Saptono Raharjo pada peluncuran buku Kaltara Rumah Kita, Sabtu (8/8) di Cafe Tubu, Malinau Kota./AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN
TERUS BERKARYA: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si didampingi istrinya saat berfoto bersama dengan para penulis dan editor buku nasional seperti R. Masri Sareb Putra, M.A, Pepih Nugraha, Dodi Mawardi dan Saptono Raharjo pada peluncuran buku Kaltara Rumah Kita, Sabtu (8/8) di Cafe Tubu, Malinau Kota./AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN

MALINAU – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si selain dikenal sebagai birokrat sejati, juga dikenal sebagi penulis buku. Dia sudah menulis enam buku, lima hasil karyanya sendiri dan satu buku hasil karya yang ia tulis bersama keluarganya.

Karena itulah, Sabtu (8/8) ia kembali meluncurkan sebuah buku berjudul 'Kaltara Rumah Kita'. Buku itu ia persembahkan untuk memperkenalkan serta mewarnai Kabupaten Malinau dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Karena itulah, Yansen TP saat diwawancara terkait peluncuran buku 'Kaltara Rumah Kita' menegaskan, komunikasi untuk membangun sebuah wilayah tak melulu melalui komunikasi secara langsung, bisa saja menggunakan komunikasi tulisan dalam sebuah buku. Termasuk juga seperti apa yang dia lakukan dengan meluncurkan buku menggunakan media masa, baik media sosial maupun media elektronik secara virtual yang disiarkan dari Cafe Tubu, Malinau Kota.

“Memang kita tidak pungkiri bahwa membangun komunikasi dengan berbagai lini itu memang tidak mudah, tapi bagi kita yang kreatif tidak usah merasa terlalu sulit membangun komunikasi dengan siapa, tetapi media banyak kan, termasuk kita hari ini (pemuncuran buku secara virtual) membangun komunikasi,” ujar Yansen TP.

Dengan itu, kata Bupati Malinau dua periode ini, orang akan mencernai apa yang terjadi di Malinau, apa yang ingin dilakukan Malinau, kemudian apa yang bisa kita tangkap dari itu. Kemudian dengan sendirinya informasi yang tersebar dari komunikasi melalui media sosial akan memberi informasi yang banyak dan luas kepada orang lain.

“Nah akhirnya terbangunlah suasana berpikir bahwa ternyata Indonesia itu seperti ini, oh ternyata Malinau punya potensi begini. Kita bisa hidup dari situ dan harapan saya mudah-mudahan pikiran positiflah yang muncul dengan suasana ini,” harapnya.

Yang ia maksud muncul pikiran positif, yaitu orang menjadi tahu bahwa di Malinau orang-orangnya bisa berkarya dan paling tidak mewarnai Kaltara serta paling tidak mengangkat harkat dan martabat Kaltara. Tak kalah pentingnya, kata penulis buku berjudul 'Gerdema (Gerakan Desa Membangun)', 'Revolusi dari Desa' dan 'Revolusi RT' ini, paling tidak buku yang ia tulis memotivasi anak-anak Kaltara dan percaya sekarang saja orang Kaltara bisa berkarya, kenapa nantinya tidak.

“Jadi ada motivasi yang muncul dan jadi itulah semangat pikiran positif itu. Jangan selalu lihat sisi negatif atau selalu ada berburuk sangka,” tutur suami Ping Yansen ini.

Mungkin, kata Bupati, ada yang bertanya apa maksud di balik penulisan buku 'Kaltara Rumah Kita', ia menegaskan tidak ada apa-apa di balik itu, tapi yang ia lakukan adalah bagaimana dirinya punya gagasan bisa dibaca dan gagasan itu ia yakini bisa dilakukannya. “Karena saya bisa melihat, bisa menyaksikan dan saya punya keyakinan bisa melakukan itu. Makanya saya tawarkan gagasan, saya lempar gagasan, saya tulis gagasan dan silakan baca,” katanya menyilakan untuk membaca tulisan di dalam buku 'Kaltara Rumah Kita' yang ia tegaskan merupakan sebuah tulisan ungkapan jujur dari pemikirannya untuk Kaltara. (ags/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X