Ada Tiga Kasus Baru, tapi Masih Zona Hijau

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 11:30 WIB
Agust Suwandy
Agust Suwandy

TARAKAN – Berturut-turut adanya penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Tarakan. Per Senin (10/8), tercatat sudah 3 orang yang terkonfirmasi. Namun ketiganya bukan transmisi lokal.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, mengatakan Senin kemarin terdapat lagi dua tambahan pasien terkonfirmasi, yang merupakan pelaku perjalanan dari luar Kalimantan Utara (Kaltara).

Dua tambahan tersebut terkonfirmasi kasus ke-90 alias BP (46) pendatang dari Prabumulih, Sumatra Selatan. Kemudian kasus ke-91 alias MA (28) berasal dari Gresik, Jawa Timur. Sehingga kumulatif terkonfirmasi di Tarakan tercatat 91 orang.

“Bertambah 2 kasus konfirmasi yang merupakan penduduk dari luar Tarakan. Jumlah kumulatif sebanyak 91 orang, dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 88 orang,” terangnya.

Dijelaskan dr. Devi, BP tiba di Tarakan Rabu lalu, dan sebenarnya bukan tujuan di Tarakan. Namun sebelum melanjutkan perjalanan dan bekerja, sesuai instruksi peruhsaan dilakukan pemeriksaan swab.

“Sebenarnya ke tempat lain. Tapi karena mau bekerja, dilakukan pemeriksaan swab pada hari Kamis, dan hasilnya keluar hari Minggu dan dinyatakan positif. Tapi selama menunggu hasil swab, dia melakukan isolasi mandiri di tempat yang disiapkan perusahaannya,” bebernya.

Sedangkan MA atau kasus ke-91 ini berkunjung ke Tarakan 15 Juli lalu. Kemudian 27 Juli yang bersangkutan berencana kembali ke daerah asalnya, sehingga melakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil yang didapati reaktif.

Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test tersebut, dilakukan pemeriksaan lanjutan atau swab. Yang kemudian sampel tersebut dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Hasil pemeriksaan baru didapatkan Minggu (9/8) malam.

“Dilakukan swab pada 27 Juli, dan dikirim ke Surabaya. Hasilnya baru diterima kemarin malam, dan hasilnya positif. Yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri,” lanjutnya.

Sebelumnya, Sabtu (8/8) kemarin juga terdapat satu tambahan kasus terkonfirmasi seorang pelaku perjalanan dari Jakarta. Yakni SR (49), yang dinyatakan sebagai kasus ke-89, dan masih menunggu hasil pemeriksaan swab lanjutan.

Lantas apakah tambahan ini dapat mempengaruhi proses status zona hijau nantinya? Dijelaskan dr. Devi, tambahan kasus ini bukan transmisi lokal, melainkan dari pelaku perjalanan yang datang ke Tarakan.

Tambahan kasus terkonfirmasi yang merupakan pelaku perjalanan tidak mempengaruhi status Tarakan menuju zona hijau. Untuk mempertahankan nol transmisi lokal, tidak terlepas dari peran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kalau tidak ada transmisi lokal, maka itu tidak mempengaruhi kita menuju zona hijau. Bukan transmisi lokal berarti kita bisa mengendalikan penyebaran transmisi lokal. Kalau pelaku perjalanan, kita tidak bisa kendalikan datang ke Tarakan,” jelasnya.

Namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan Tarakan ditetapkan berstatus zona hijau. Yang jelas, Tarakan sudah tergolong daerah yang bukan transmisi lokal.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X