Dihantam Gelombang dan Angin 17 Knot, 3 Anggota Polair Hilang

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 11:29 WIB
DITEMUKAN MENINGGAL: Petugas Ditpolair Polda Kaltara mengevakuasi salah seorang anggota kepolisian yang sempat dilaporkan tenggelam dalam kondisi tak bernyawa, Senin (10/8)./IFRANSYAH/RADAR TARAKAN
DITEMUKAN MENINGGAL: Petugas Ditpolair Polda Kaltara mengevakuasi salah seorang anggota kepolisian yang sempat dilaporkan tenggelam dalam kondisi tak bernyawa, Senin (10/8)./IFRANSYAH/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Pencarian terhadap tiga anggota polisi perairan yang dinyatakan hilang di sekitar Pulau Tibi, Tana Tidung membuahkan hasil di hari kedua. Dalam pencarian tersebut, ada 8 armada yang dikerahkan untuk memaksimalkan pencarian.

Dirpolairud Polda Kaltara, Kombes Pol Nyoman Budiharja mengatakan bahwa laka laut tersebut terjadi pada Sabtu (8/8) malam dan korban baru dapat berkomunikasi pada Minggu (9/8) subuh. Proses pencarian terhadap 6 korban baru dapat dilakukan pada pukul 05.30 WITA. Dalam waktu setengah jam, pihaknya menuju ke TKP dan menemukan 3 orang korban, sedang 3 lainnya belum ditemukaan saat itu.

“Karena pelaksanaan SAR (pencarian dan pertolongan) mengutamakan kesegeraan, kami menghimpun potensi SAR dari Polairud saja dulu untuk kecepatan. Kemudian menyusul kami mengumpulkan SAR dari Angkatan Laut dan potensi masyarakat,” ujarnya.

Hingga pukul 18.00 WITA pada Minggu, 3 korban dinyatakan belum ditemukan. Akhirnya koordinasi terus ditingkatkan sehingga pihaknya mendapatkan dukungan pencarian dari Satbrimob Polda Kaltara, dan Basarnas untuk memaksimalkan pencarian.

Insiden yang menimpa kapal patroli terjadi saat badai menyapu kawasan perairan Pulau Tibi secara tiba-tiba. “Anggota itu bisa menyelamatkan diri sebenarnya ke tepi. Tapi karena keadaan ombak yang cukup menyulitkan, dan mereka terpencar, ini yang menjadi masalah,” jelasnya.

Tiga anggota yang ditemukan saat ini masih beristirahat dan sudah dapat dimintai keterangan. Hanya masih mengalami trauma.

Untuk diketahui, petugas polair melakukan patroli siang dan malam. Saat berpatroli Sabtu malam, Nyoman menduga keenam personel tersebut belum memahami kondisi perairan Kaltara.

“Mereka profesional dan tahu BMKG. Tapi kalau cuaca seperti itu, di BMKG juga tidak ada yang memperkirakan ada badai ada jam tertentu. Di sini (Tarakan) kejadiannya terkadang seperti itu,” tuturnya.

Pencarian bangkai kapal merupakan target kedua pihaknya, sebab saat ini pihaknya masih fokus dalam pencarian korban yang belum ditemukan.

Potensi SAR telah dibagi pihaknya berawal dari titik TKP sepanjang Sungai Tibi sampai muara, baik di sisi selatan sampai utara. Mengingat dua orang yang belum ditemukan saat itu sedang berada di pinggir pulau.

“Apakah dalam keadaan luka atau apa sehingga memerlukan kecermatan anggota untuk melihat satu per satu,” jelasnya.

Untuk diketahui dalam proses pencarian ini Angkatan Laut melibatkan 5 kapal, Polair 3 kapal, Basarnas 2 kapal, potensi masyarakat 3 kapal besar dan kapal kecil untuk masuk ke daerah tambak.

“Mengingat kondisi medan, enggak memungkinkan untuk menggunakan kapal besar. Tapi kami mengantisipasi juga cuaca, jangan sampai tim SAR dan kapal kecil juga jadi korban. Ini membutuhkan ketepatan koordinasi,” tegasnya.

Untuk diketahui, muatan kapal yang terbalik ini tidak melebihi kapasitas. Para petugas yang berpatroli juga dilengkapi life jacket(jaket pelampung).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X