Distribusi Air Bersih di Sajau Hilir Terganggu

- Senin, 10 Agustus 2020 | 10:00 WIB
BELUM MAKSIMAL: PATS di Desa Sajau Hilir tak mampu menyimpan daya ke baterai. Akibatnya, air dari sungai tidak dapat didistribusikan secara maksimal./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
BELUM MAKSIMAL: PATS di Desa Sajau Hilir tak mampu menyimpan daya ke baterai. Akibatnya, air dari sungai tidak dapat didistribusikan secara maksimal./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - PompaAir Tenaga Surya (PATS) di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan tidak berjalan maksimal. Sebab, sudah tidak bisa menyimpan daya ke baterai.

Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, PATS ini dibangun Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara dan sekarang ini tidak berjalan maksimal. “Kalau cuaca mendung air tidak mengalir, karena tidak bisa menyimpan daya ke baterai,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara belum lama ini.

Tidak hanya di saat cuaca mendung saja. Di saat malam hari PATS juga tidak dapat digunakan. Karena tidak ada daya dari matahari yang menyuplai energi listrik. “Jadi, sekarang ini PLTS hanya bisa digunakan saat ada matahari saja, kalau tidak ada matahari air dari sungai tidak bisa naik ke rumah,” ujarnya.

Oleh karenanya, pihaknya berharap agar hal itu segera disikapi oleh provinsi selaku penanggung jawab pelaksana kegiatan tersebut. “Iya, kita berharap bisa segara diperbaiki. Apalagi masalah ini sudah sering dikeluhkan masyarakat,” ujarnya.

Apalagi air ini menjadi kebutuhan dasar di masyarakat. Karena selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari air dari PLTS ini juga digunakan masyarakat untuk mengairi sawah. “Kalau tidak maksimal seperti sekarang ini otomatis perekonomian masyarakat juga terganggu,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengairan dan Irigasi pada DPUPR-Perkim Kaltara, Tri Wahyu Wibowo mengatakan, untuk perbaikan sebenarnya ada beberapa opsi, salah satunya memasang pipa intake. “Kalau pasang pipa intake ini butuh dana sekitar Rp 200 juta dan baru bisa dikerjakan tahun depan. Tetapi melalui anggaran perubahan akan dicoba untuk diusulkan,” ungkapnya.

Opsi kedua mengganti aki. Namun, kata dia, opsi kedua ini sulit untuk terealisasi karena biayanya cukup besar. “Kalau ganti aki butuh dana sekitar Rp 500 juta. Jadi, kemungkinan menggunakan opsi pertama. Memasang pipa intake,” ujarnya.

Dalam hal ini pihaknya jaga akan mencoba berkoordinasi dengan PLN untuk mengalihkan ke energi listrik. “Tetapi kami harus meminta pendapat ke masyarakat dahulu. Apakah mereka mau atau tidak,” sebutnya.

Jika sudah dialihkan maka akan ada biaya tambahan. Salah satunya biaya token. “Kita pastikan dahulu apa masyarakat mau atau tidak kalau ada biaya tambahan,” tutupnya. (*/jai/eza)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X