Orang Terlantar Dapat Perhatian Kemensos

- Senin, 10 Agustus 2020 | 09:54 WIB
DAPAT PERHATIAN: Ibu dengan 2 anak balitanya berstatus orang terlantar dan berada di RPTC Nunukan akhirnya diperhatikan Kemensos./BANK DATA/RADAR TARAKAN
DAPAT PERHATIAN: Ibu dengan 2 anak balitanya berstatus orang terlantar dan berada di RPTC Nunukan akhirnya diperhatikan Kemensos./BANK DATA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Orang terlantar berinisial IN bersama dua anak balitanya yang menempati Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Nunukan, akhirnya mendapatkan perhatian langsung dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Bahkan, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjarbaru datang ke Nunukan, untuk memberikan pendampingan kepada IN.

Rapat bersama pun, langsung dilakukan BRSPDM "Budi Luhur" Banjarbaru bersama Dinas Sosial Kaltara dan Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Nunukan, Sabtu (8/8) lalu.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kaltara, Martina mengatakan, dari hasil rapat, disepakati akan ada beberapa penanganan yang dilakukan terhadap IN. IN langsung akan diberikan pendampingan. Sementara kedua anaknya, untuk anak perempuan pertamanya yang baru berumur 6 tahun, dipastikan akan mendapatkan pendidikan.

“Tapi, kami masih carikan solusi untuk pemisahan anak pertamanya ini dari IN.  Karena sebelumnya IN tidak ingin dipisahkan, dia khawatir, padahal kan kita ingin sekolahkan, makanya akan kami lakukan pendampingan dahulu,” ujar Martina.

Sementara untuk anak balita laki-lakinya yang baru berumur 3 bulan, tetap akan bersama IN untuk sementara. Pemisahan tidak bisa dilakukan karena akan berdampak buruk kepada IN sendiri. Di sisi lain, IN sendiri masih susah ditangani psikiater.

“Ya, ini akan dilakukan bertahap, seraya kami menunggu bayinya besar dan kondisi IN membaik, baru akan kami rujuk ke rehabilitasi di Banjarbaru,” tambah Martina.

Kasus IN, bukan kasus baru yang ditangani Dinsos Nunukan. Kasus tersebut sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu dan bersamaan ditangani dengan pihak DP3AP2KB Nunukan. Itu disampaikan Kepala DP3AP2KB Nunukan, Faridah. Ia mengaku, kasus IN merupakan kasus yang ditangani sejak 2019 lalu.

IN memang sudah beberapa kali hendak dipulangkan ke kampung halaman, namun selalu memberontak dan melarikan diri. “Ya, kasus IN ini memang kasus lama, kami kembali dapatkan dia sudah dalam keadaan hamil,” ujar Faridah.

Sementara itu, Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjarbaru, Herry Pawoko mengatakan, Balai Budi Luhur memang merupakan ujung tombak dari Kemensos yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan, Maluku dan Papua.

Diakui Herry, pihaknya akan memberikan pendampingan mediasi dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Padahal sejatinya, Dinsos Nunukan sendiri sudah bekerja keras dalam menangani IN. Hasil penanganan tersebut, tentunya akan menjadi bahan laporan pihaknya ke Kemensos nantinya.

“Kedatangan kami untuk memberikan pendampingan. Kami juga sudah melihat ke lapangan, tentu ini akan menjadi perhatian Kemensos khususnya Dinsos Kaltara sendiri. Harus ditangani hingga selesai,” imbuh Herry.

IN, ibu yang memiliki 2 anak tersebut, ditemukan Dinsos Nunukan saat terlantar di kapal karam yang terdampar di Jalan Lingkar, Nunukan Selatan bersama satu anaknya saat dirinya hamil tua. IN mengaku suaminya dipenjara karena kasus narkoba. IN bahkan pernah akan dipulangkan, namun gagal karena memberontak tak ingin dipulangkan.

“Padahal sudah kami temukan keluarganya, sementara dalam perjalanan ke pelabuhan saat itu, kebetulan ada staf kami yang cuti bersedia antar IN ini. Bahkan ada pihak Dinsos Pinrang, daerah asalnya yang akan jemput dan akan diantar ke rumahnya jika pulang,” kata Kepala Dinsos Nunukan Ir. H. Jabbar.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X