Irwan Merasa Tak Harus Disanksi Partai

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 14:02 WIB

TARAKAN - H. Irwan Sabri, S.E, tak ingin patah arang usai Dewan Pimpinan Pusat Demokrat menerbitkan dokumen yang diyakini surat tugas untuk pasangan Brigjen Pol Zainal Arifin Paliwang - Dr. Yansen TP, M.Si. Dokumen itu, nilai dia, belum menjadi keputusan final DPP Demokrat menyangkut syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Utara (Kaltara) 2020.

Terdapat dua kader Demokrat yang maju dalam Pilgub Kaltara. Yakni H. Irwan Sabri, S.E, dan Dr. Yansen TP, M.Si. Keduanya menargetkan posisi wakil gubernur.

Menyoal karier politik, saat ini Irwan menjabat wakil ketua periode keduanya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan. Ia juga merupakan pengurus di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Nunukan. Sementara Dr. Yansen TP, M.Si, merupakan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kaltara sekaligus wakil ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Ia juga tengah menjabat periode kedua sebagai bupati Malinau.

Irwan mengatakan, sampai saat ini dirinya masih tetap sebagai kader Demokrat. Ia tak ingin menyoal majunya dua kader pada Pilgub Kaltara. Menurutnya, jika kedua kader harus maju, maka hal tersebut akan menguntungkan Partai Demokrat.

“Sampai saat ini saya masih kader Partai Demokrat, kalaupun Demokrat tidak mendukung saya, saya tetap kader Demokrat, karena pesan dari DPP Demokrat, saya dan YTP tetap kader. Kalau dua-dua kader maju, berarti bagus dong, Partai Demokrat diuntungkan toh,” ujarnya, kemarin (6/8).

Irwan juga tak pernah memikirkan sanksi dari partai atas sikapnya. Menurutnya, selama ini dirinya tidak pernah membuat pelanggaran sebagai kader Demokrat. Sehingga ia menegaskan, sejauh ini proses politik di dalam tubuh Demokrat berjalan baik-baik saja.

“Saya tidak pernah terpikir masalah sanksi, dan tidak pernah diberi sanksi, karena saya merasa tidak pernah melakukan pelanggaran. Terkait masalah pencalonan saya ini, kan semua berjalan baik-baik saja. Terus kalau mau diberikan sanksi, sanksi bagaimana?” tukasnya.

Partai Demokrat, kata dia, tentunya akan mempertimbangkan secara matang dalam menentukan arah dukungan. “Kan belum tentu, dukungan Partai Demokrat ke YTP (Yansen). Karena tentunya Partai Demokrat menginginkan kemenangan. Tentu Demokrat masih melihat survei, potensi kemenangan. Pasti ada banyak pertimbangan,” ungkapnya.

Ia optimistis Demokrat akan memilih kader terbaik untuk memenangkan kontestasi Pilgub Kaltara 2020. “Sampai saat ini kan Demokrat belum mengeluarkan rekomendasi. Memang kami sudah lihat surat dari Demokrat, kalau surat tugas mungkin iya, tapi surat tugas kan belum tentu jaminan untuk dikeluarkannya rekomendasi. Saya tentu optimistis akan mendapat dukungan Demokrat,” tuturnya.

Pihaknya terus membangun komunikasi intens kepada DPP dan Majelis Partai Demokrat. Ia pun selalu siap dengan konsekuensi yang akan dihadapi ke depannya.

“Kami juga punya hasil survei, semua kami serahkan pada Majelis Partai Demokrat. Sejauh ini komunikasi kepada DPP cukup baik. Saya cukup intens berkomunikasi. Bahkan komunikasi juga saya bangun kepada Majelis Partai Demokrat,” jelasnya.

“Kalau dikatakan apakah ada sinyal, tentu ada. Seperti yang saya bilang, tentunya Demokrat menginginkan kemenangan. Kalaupun Demokrat menyatakan dukungan ke YTP, saya legawa. Tentu saya sudah siap atas segala konsekuensinya,” pungkasnya.

 

MUDDAIN: MENYANGKUT KEPATUHAN KADER

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X