WASPADA..!! Potensi Terorisme Masih Ada di Tengah Pandemi

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 11:21 WIB
CEGAH TERORISME: Pembukaan kegiatan dialog pencegahan terorisme di Tanjung Selor, Kamis (6/8)./IWAN KURNIAWAN/RADAR KALTARA
CEGAH TERORISME: Pembukaan kegiatan dialog pencegahan terorisme di Tanjung Selor, Kamis (6/8)./IWAN KURNIAWAN/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara (Kaltara) menilai masih tetap ada potensi aksi terorisme di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Kepala Seksi (Kasi) Partisipasi Masyarakat BNPT, Letkol TNI AL, Setyo Pranowo mengatakan, jaringan terorisme saat ini masih ada di Indonesia dan oknum teroris tersebut hidup membaur di tengah masyarakat. 

“Pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan potensi terorisme. Apalagi masih ada masyarakat yang memiliki budaya latah, tanpa penyaringan dalam menyerap informasi,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam dialog pencegahan terorisme di Tanjung Selor, (6/8).

Bahkan, adanya pandemi Covid-19 ini malah menjadi semacam persiapan perang bagi mereka karena ada anggapan bahwa pandemi Covid-19 ini sebagai hukuman bagi orang-orang kafir. Menurutnya, adanya pandemi Covid-19 ini justru membuat penggunaan media sosial melonjak dan menjadi lahan subur bagi jaringan teroris untuk menyebar konten yang bersifat intoleransi untuk memicu radikalisme.

“Perlu diwaspadai bahwa terorisme itu dimulai dari pemikiran radikalisme, yaitu ingin mengubah ideologi secara instan, secara cepat sehingga memunculkan aksi terorisme,” jelasnya.

Sementara, Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI), Dr. Devie Rahmawati menyebutkan, isu terorisme yang utama adalah bukan tentang agama, tapi ingin menang sendiri atau ingin menguasai. Mereka ingin menjadikan semua orang itu sama, bahkan dengan menggunakan cara kekerasan.

“Dulu dipikir isu agama, tapi ternyata ada kita dalam satu agama yang saling mengkafirkan. Berarti bukan isu agama, tetapi ingin menang sendiri. Ingin menguasai," sebut wanita yang menjabat Direktur Kemahasiswaan UI ini.

Dijelaskannya, masyarakat di era maju sekarang ini masih cukup banyak kesulitan membedakan informasi yang sifatnya hoaks hingga bersifat hasutan. Maka peran jurnalis dan media massa yang memiliki proses editing, cek dan ricek, dan sebagainya sangat dibutuhkan untuk memerangi hoaks beredar di tengah masyarakat. 

Sementara, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, Datu Iqro Ramadhan mengatakan, aksi terorisme itu bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Sehingga segenap unsur masyarakat diminta agar tetap waspada karena terorisme adalah ancaman nyata bagi kedamaian di Indonesia.

“Terorisme hidup membaur di tengah-tengah masyarakat sehingga harus dipantau dan dicegah," tegasnya.

Adapun dukungan dari Pemprov Kaltara itu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik itu melalui media massa maupun organisasi yang ada. Salah satunya melalui FKPT yang sudah terbentuk di provinsi termuda Indonesia ini.

“Kita backup juga setiap tahun untuk anggarannya melalui bantun sosial (bansos) kepada FKPT ini supaya mereka ini bisa bergerak untuk menyosialisasikan ke masyarakat mengenai bahaya ancaman terorisme,” katanya.

Bagaimana caranya radikalisme itu dapat ditekan di masyarakat. Apalagi saat ini tidak diketahui siapa yang menjadi musuh atau penganut radikalisme ini, karena mereka bisa berada di tengah-tengah masyarakat.

“Di sini tentu pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, kita tentu membutuhkan bantuan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X