PLTA Dibangun, Dua Desa Bakal Ditenggelamkan

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 10:27 WIB
AKAN DIRELOKASI: Dua desa di Kecamatan Peso bakal direlokasi untuk pembangunan PLTA Sungai Kayan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
AKAN DIRELOKASI: Dua desa di Kecamatan Peso bakal direlokasi untuk pembangunan PLTA Sungai Kayan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Pembangunan proyek bendungan satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan berdampak terhadap dua desa. Bahkan dua desa ini, yakni Desa Long Lejuh dan Long Peleban bakal ditenggelamkan.

Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, penenggelaman dua desa ini juga sudah dilaporkan ke Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dr. H. Moeldoko. “Dua desa yang ditenggelamkan ini akan kita relokasi ke tempat baru,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara kala ditemui di ruang kerjanya, (4/8).

Tempat relokasi baru, kata Sudjati, sudah ada. Namun, tidak serta merta masyarakat bisa langsung direlokasi. Sebab, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Khususnya yang berkaitan dengan fasilitas pendukung masyarakat di dua desa tersebut. “Fasilitas pendukung ini juga harus dipikirkan. Jangan sampai begitu dipindahkan fasilitas pendukung tidak ada,” bebernya.

Oleh karenanya, hal itu harus melalui pembahasan lebih lanjut walaupun saat ini masyarakat di dua desa itu sudah menyetujui untuk direlokasi ke tempat yang baru. “Masyarakat sudah menyetujui. Tetapi, harus ada pembahasan lebih lanjut lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab)  Bulungan, Hamdani menambahkan, pada dasarnya Pemkab Bulungan mendukung adanya percepatan investasi. Hanya saja sekarang ini yang perlu lebih diperjelas terkait kepastian dua desa yang direlokasi. “Artinya, investor juga harus memberikan kepastian ketika nantinya dua desa direlokasi ke tempat yang baru. Khususnya tempat tinggal serta fasilitas pendukung seperti jalan, kesehatan dan pendidikan,” sebutnya.

Untuk pembebasan lahan PLTA dan kawasan baru dua desa yang akan direlokasi secara umum sudah dilakukan. Sekarang ini tinggal kepastian fasilitas umum, permukiman, fasilitas pendidikan  dan lainnya yang perlu didorong. Bahkan hal ini sudah sejak beberapa tahun terakhir terus diminta kepastian.

“Sudah lama. kami juga sudah pernah melakukan pembahasan bersama dengan investor, mereka juga memastikan itu. Memang kalau dilihat untuk dampak langsung belum, terkecuali bendungan sudah jadi, maka desa itu terdampak. Istilahnya, kalau perkebunan masih sempat panen baru ada dampak sebelum ada konstruksi bendungannya,” imbuhnya.

Nantinya, untuk Desa Long Lejuh ada sekitar 98 kepala keluarga (KK) yang akan direlokasi. Sedangkan di Desa Long Peleban sekitar 67 KK. Diperkirakan, ada sekitar sekitar 800 jiwa yang harus direlokasi. Untuk progres pembangunan fisik PLTA, sampai ini masih dilakukan persiapan.

“Persiapan itu tidak mudah. Jadi, butuh proses penjang untuk selanjutnya bisa dibangun fisik,” jelasnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X