PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR – Pembangunan proyek bendungan satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan berdampak terhadap dua desa. Bahkan dua desa ini, yakni Desa Long Lejuh dan Long Peleban bakal ditenggelamkan.
Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, penenggelaman dua desa ini juga sudah dilaporkan ke Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dr. H. Moeldoko. “Dua desa yang ditenggelamkan ini akan kita relokasi ke tempat baru,” kata Sudjati kepada Radar Kaltara kala ditemui di ruang kerjanya, (4/8).
Tempat relokasi baru, kata Sudjati, sudah ada. Namun, tidak serta merta masyarakat bisa langsung direlokasi. Sebab, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Khususnya yang berkaitan dengan fasilitas pendukung masyarakat di dua desa tersebut. “Fasilitas pendukung ini juga harus dipikirkan. Jangan sampai begitu dipindahkan fasilitas pendukung tidak ada,” bebernya.
Oleh karenanya, hal itu harus melalui pembahasan lebih lanjut walaupun saat ini masyarakat di dua desa itu sudah menyetujui untuk direlokasi ke tempat yang baru. “Masyarakat sudah menyetujui. Tetapi, harus ada pembahasan lebih lanjut lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Bulungan, Hamdani menambahkan, pada dasarnya Pemkab Bulungan mendukung adanya percepatan investasi. Hanya saja sekarang ini yang perlu lebih diperjelas terkait kepastian dua desa yang direlokasi. “Artinya, investor juga harus memberikan kepastian ketika nantinya dua desa direlokasi ke tempat yang baru. Khususnya tempat tinggal serta fasilitas pendukung seperti jalan, kesehatan dan pendidikan,” sebutnya.
Untuk pembebasan lahan PLTA dan kawasan baru dua desa yang akan direlokasi secara umum sudah dilakukan. Sekarang ini tinggal kepastian fasilitas umum, permukiman, fasilitas pendidikan dan lainnya yang perlu didorong. Bahkan hal ini sudah sejak beberapa tahun terakhir terus diminta kepastian.