TANA TIDUNG - Pandemi Covid 19 berdampak pada semua kegiatan Pemkab Tana Tidung bahkan ada yang dibatalkan. Begitu pula dengan perayaan HUT ke-13 Kabupaten Tana Tidung (KTT) pada 10 Agustus mendatang.
Tahun ini perayaan HUT KTT digelar sederhana seperti sidang paripurna istimewa dan syukuran. Upaya itu dilakukan untuk meniadakan kerumunan orang yang bisa menjadi klaster baru penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok.
Bupati KTT H. Undunsyah mengakui selama pandemi Covid-19 beberapa kegiatan pemerintahan terpaksa diundur hingga kondisi kembali aman dari Covid- 19.
"Segala bentuk aktivitas pemerintahan yang bersifat mengumpul orang banyak itu tidak dibolehkan. Karena kita takut terjadi klaster di dalam KTT," kata Undunsyah.
Karena itu, peringatan HUT tahun ini tidak akan dilaksanakan meriah. Perayaan tetap dilakukan namun sederhana. Bahkan untuk sidang paripurna istimewa dilakukan secara terpisah atau online dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.
"Jadi tahun ini sidang istimewanya di dua tempat. DPRD sendiri, saya (pemkab) di sini di kantor sendiri, nanti kita gunakan Zoom Meeting saja. Karena harus protokoler tidak bisa berkumpul jadi satu mesti disiasati sidang istimewanya nanti," ungkap Bupati.
Undun mengaku diakhir masa jabatannya ingin merayakan HUT ke-13 KTT dengan meriah. Namun keinginan tersebut tak bisa dilaksanakan lantaran adanya bahaya Covid-19 masih terus mengintai.
Undun menambahkan, HUT ke-75 Kemerdekaan RI pun dilaksanakan secara sederhana dengan peserta terbatas.
Namun Undun mengajak masyarakat Bumi Upun Taka untuk menghentikan kegiatan sejenak. Berdiri tegak, luangkan waktu sebentar untuk ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya pada saat upacara.
Undun pun berharap pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga semua kegiatan pemerintahan dan masyarakat bisa kembali berangsur normal, banyak hal yang telah terlewati selama Covid-19.
"Mari kita berdoa agar pandemi Covid -19 ini segera usai, agar kita bisa menjalani aktivitas seperti semula,” harapnya.
Pemerintah sampai hari ini masih terus berjaga dan menjaga agar setiap kedatangan warga luar daerah tetap dalam pemantauan sehingga tidak ada lagi kasus positif.(rko/ana)