Bupati: Jangan Sederhanakan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 10:27 WIB
INDAHNYA KEBERSAMAAN: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si bersama unsur Forkopimda dan pejabat daerah lainnya saat berdoa dalam acara penyerahan bantuan hewan kurban di halaman Masjid Agung Darul Jalal, Desa Malina Hulu, Kecamatan Malinau Kota, (29/7) lalu./AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN
INDAHNYA KEBERSAMAAN: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si bersama unsur Forkopimda dan pejabat daerah lainnya saat berdoa dalam acara penyerahan bantuan hewan kurban di halaman Masjid Agung Darul Jalal, Desa Malina Hulu, Kecamatan Malinau Kota, (29/7) lalu./AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN

MALINAU – Memasuki bulan di mana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diperingati, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malinau yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan Bangsa Indonesia untuk terus mendengungkan semangat nasionalis kebangsaan.

“Ssaya harapkan marilah warga masyarakat Malinau jangan menyederhanakan kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” ujar Bupati Malinau Yansen TP kepada masyarakat melalui Radar Tarakan.

Ditegaskan, sebagai orang Indonesia, harusnya menjadi orang Indonesia yang sebenarnya dengan memahami apa itu Bangsa Indonesia. Jadi, katanya, jangan hanya bilang Indonesia, Indonesia dan Indonesia, tapi hal yang berkaitan dengan nilai Indonesia tidak tahu. “Jadi harus tahu jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia,” tegas Bupati Malinau dua periode yang dalam setiap acara temanya selalu ada mengangkat tentang kreativitas nasionalis kebangsaan ini.

Bangsa Indonesia, lanjut dia, tidak mempersoalkan perbedaan, baik agama, suku dan latar belakang. Hal itu jelas, karena Pancasila sebagai pilar ideologis negara Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Bangsa Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. “Agamamu ya agamamu, agamaku ya agamaku. Bhineka Tunggal Ika tadi,” katanya sambil menegaskan kenapa harus dipersoalkan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia.

“Nah ini saya harapkan dengan semangat kita memperingati hari kemerdekaan kita, tolong kita dengungkan semangat kebangsaan itu,” imbuhnya berharap.

Sebab, lanjutnya, kalau semangat kebangsaan itu terus dibangun, maka dampaknya bagi Indonesia akan berbeda. Dan jika setiap orang merasa punya kesempatan yang sama dengan orang lain, maka terjadilah partisipasi. Dengan demikian, maka terjadi banyak hal yang positif di tengah masyarakat. “Nah di Malinau saya harapkan bangun semangat kebangsaan itu. Jangan kita sederhanakan ini.Kalau semua bisa menyadari kebangsaan itu adalah jiwa kita, maka semua akan bisa memberi yang terbaik untuk Malinau melalui kapasitas masing-masing,” tuturnya.

Untuk itu, sebagai pimpinan daerah ia berpesan kepada seluruh masyarakat Malinau, apapun sukunya, agama dan latar belakangnnya, tampilah dengan sebaik-baiknya mewarnai Bumi Intimung yang juga mempunyai filosofi pelangi yang artinya berwarna-warni tapi satu dan menjadi indah. “Kita mengenal apa yang namanya pepatah yang mengatakan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” katanya.

Artinya, semua menghargai tatanan-tatanan nilai hidup bangsa di tempat dirinya berada. “Harapan saya kepada warga Malinau khususnya, bangun semangat kebangsaan kita, nasionalis kebangsaan kita dan jadikan itu kekuatan dasar kita membangun Malinau,” pesannya. (ags/fly)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X